Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Senator Republik Amerika Serikat Lindsey Graham telah memperingatkan Presiden Donald Trump bahwa rencana pembunuhan komandan anti-teror Iran, Letnan Jenderal Qassem Soleimani akan meningkatkan ketegangan Washington-Teheran hingga nyaris ke tahap “perang total”. Ia menyampaikannya sebelum Trump memerintahkan pembunuhan di ibu kota Irak, Baghdad, di tahun sebelumnya.
Dalam sebuah buku oleh jurnalis Bob Woodward yang beberapa bagiannya dirilis pada hari Kamis (10/09), Graham dikatakan telah memohon kepada Trump untuk tidak membunuh komandan senior Iran itu dan memperingatkan bahwa tindakan kejinya akan memicu “perang total”.
BACA JUGA:
- Iran ke Menlu Swiss: Jasa Syahid Soleimani Cegah Terorisme Capai Eropa
- Video: Iran Luncurkan 2 Rudal Terbaru , Syahid Qassem Soleimani dan Abu Mahdi
Graham memperingatkan Trump saat bermain golf di Florida beberapa hari sebelum pembunuhan dilaksanakan. Ia meminta agar Presiden AS itu tidak mengambil “langkah raksasa”, yang menurutnya keterlaluan”.
“Ini berlebihan,” kata Graham, sebagaimana dikutip buku itu. “Bagaimana kalau membunuh seseorang yang setingkat di bawah Soleimani, yang akan lebih mudah diterima oleh semua orang?”.
BACA JUGA:
- IRGC: Tak Ada Pejabat AS yang Cukup Berharga untuk Jadi Tebusan Langsung Jenderal Soleimani
- IRGC Ungkap Alasan Sesungguhnya Pembunuhan Soleimani
Senator Republik itu memperingatkan bahwa pembunuhan yang ditargetkan terhadap Soleimani akan memicu “perang total,” dan seperti beralih dari “bermain 10 dolar blackjack menjadi 10.000 dolar blackjack”.
Jenderal Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, dibunuh dalam serangan udara AS di bandara Baghdad pada 3 Januari, bersama dengan Abu Mahdi al-Muhandis, komandan kedua pasukan anti-terorisme Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), dan sejumlah pendampingnya. (ARN)
