NEW YORK, ARRAHMAHNEWS.COM – Duta besar baru Israel untuk PBB pada hari Rabu, mengatakan bahwa rencana untuk mencaplok bagian Tepi Barat masih di atas meja, meskipun pejabat dari Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab mengindikasikan langkah tersebut telah dibatalkan sebagai bagian dari normalisasi yang ditandatangani kemarin dengan UEA dan Bahrain.
Gilad Erdan, mantan anggota di partai Likud yang juga akan mengambil alih sebagai duta besar untuk AS, mengatakan bahwa dia telah berbicara dengan perdana menteri tentang masalah tersebut.
Baca:
- Jihad Palestina: Perlawanan Tidak Kenal Garis Merah dalam Perang dengan Israel
- Atwan: Penguasa Teluk Tikam Palestina untuk Dapatkan Perlindungan Israel
“Pencaplokan ini tidak terjadi. Itu bisa dibicarakan lagi setelah pemilihan AS,” kata Erdan kepada Radio Angkatan Darat, mengacu pada pemungutan suara 3 November di mana Presiden AS Donald Trump menghadapi Demokrat Joe Biden.
“Aneksasi belum dibatalkan, tapi itu tidak termasuk dalam daftar prioritas Amerika,” tambahnya. “Kami tahu ini tidak akan terjadi tanpa kerja sama dari pemerintahan Trump.”
Netanyahu telah berbulan-bulan berjanji untuk mencaplok sebagian besar Tepi Barat pada 1 Juli, tetapi rencana itu ditangguhkan sebagai bagian dari perjanjian normalisasi dengan UEA, sebagaimana ditentukan dalam pernyataan bersama negara-negara pada 13 Agustus.
Trump mengatakan bulan lalu bahwa masalah tersebut telah “diangkat dari meja,” meskipun Netanyahu bersikeras bahwa itu tetap “di atas meja.”
Menjamu Netanyahu pada hari Selasa, dan bertanya apakah aneksasi sekarang “tidak mungkin dilakukan,” Trump menjawab: “Kami tidak ingin membicarakannya sekarang, tapi itu berjalan dengan sangat baik dan sangat adil serta sangat baik untuk orang-orang datang [ke kesepakatan normalisasi] dengan Israel.”
Baca: VIDEO Manuver Gila Jet Tempur Rusia Kejutkan Pembom B-52H AS
Harian Israel Times of Israel mengutip sumber yang mengatakan bahwa pemerintahan Trump baru-baru ini memberikan UEA komitmen selama negosiasi normalisasi bahwa Washington tidak akan mengakui aneksasi Israel atas permukiman Lembah Jordan dan Tepi Barat hingga 2024.
Menurut sumber tersebut, pejabat Emirat, yang dipimpin oleh Duta Besar UEA untuk AS Yousef Al Otaiba, berfokus pada pencarian jaminan dari AS, bukan entitas Zionis, tentang masalah tersebut, tambah surat kabar itu. (ARN)
