Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Komandan Pengawal Revolusi Iran mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Presiden Amerika Serikat percaya kami akan membunuh duta besarnya di Afrika Selatan sebagai pembalasan pembunuhan atas Qassem Soleimani, tetapi kami mengatakan kepadanya bahwa kami akan menargetkan semua orang yang memiliki peran dalam pembunuhan tersebut.”
Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Pengawal Revolusi Iran, menegaskan bahwa negaranya “memantau kepentingan musuh di mana-mana dan akan menjadi target jika diperlukan.”
BACA JUGA:
- Komandan Militer Suriah Selamat dari Upaya Pembunuhan di Dara’a
- Trump: 7 atau 8 Negara Arab Akan Bergabung dalam Normalisasi dengan Isarel
Dia juga melanjutkan, “Saya memberi tahu Trump bahwa pembalasan kami atas pembunuhan Qassem Soleimani tidak bisa dihindari dan realistis. Kami akan membalas dendam Qassem Soleimani dengan kejantanan, kehormatan dan keadilan. Ini adalah pesan yang serius.”
Komandan Pengawal Revolusi mengindikasikan bahwa pasukannya mengejar musuh ke Mediterania dan akan terus mengejarnya ke mana-mana. Trump mengancam Iran dengan serangan seribu kali lebih kuat, sementara dia tidak dapat menanggapi pemboman di pangkalan Ain al-Assad, Irak.
BACA JUGA:
- Afsel: Berita Rencana Pembunuhan Dubes AS sebagai Ganti Soleimani sangat Aneh
- HOAX! Laporan Intelijen: Iran Berencana Eksekusi Dubes AS untuk Afsel
Lebih lanjut Salami mengatakan, “Kami telah melengkapi ratusan rudal untuk menghancurkan semua yang dimiliki Amerika di Timur Tengah, jika mereka menanggapi pemboman Ain al-Assad, tetapi tidak menanggapi.”
Salami menambahkan bahwa Amerika Serikat hidup dalam isolasi politik dan gagal memperpanjang embargo senjata terhadap Iran. (ARN)
Sebar:
