Iran: Snapback AS Atas Tehran Bukti Kekuatan Negara Adidaya itu Rapuh
Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Jubir Kemenlu) Iran mengatakan bahwa pemerintah AS harus menghormati komitmennya dan menghentikan pelanggaran hukum untuk bisa kembali ke komunitas internasional.
Pesan Teheran untuk Washington jelas. Kembali ke komunitas internasional, kembali ke komitmen anda, dan hentikan pelanggaran hukum, dan komunitas internasional akan menerima anda”, kata Saeed Khatibzadeh pada konferensi pers mingguan pada hari Minggu (20/09).
BACA JUGA:
- Arogan, AS Resmi Snapback Kembali Iran
- China terkait Snapback: Uniteralisme AS Tak Laku dan Penindasannya Pasti Gagal
Menyoroti isolasi total pemerintah AS dalam upayanya untuk memicu mekanisme snapback JCPOA, ia mengatakan bahwa AS menghadapi “hari-hari dan jam-jam paling pahit dalam sejarah”.
“Isolasi oleh Amerika Serikat adalah tanda bahwa kekuatannya rapuh,” tambah juru bicara itu.
“AS sangat menyadari betapa hampa, sia-sia, dan tidak efektifnya klaim mereka,” kata Khatibi, mengacu pada upaya Washington untuk mengaktifkan apa yang disebut mekanisme snapback dari JCPOA, yang AS sendiri sudah mundur pada tahun 2018.
BACA JUGA:
- Sekutu-sekutu Utama Tolak Upaya AS Paksakan Snapback atas Iran
- Rusia: Desakan “Ngawur” AS Picu Snapback, Ejekan Bagi Akal Sehat
Ia juga memperingatkan bahwa tindakan apa pun yang melanggar kepentingan Iran dan hukum internasional akan ditanggapi dengan serius, menekankan pada AS untuk menghentikan premanisme laut dan udara mereka.
Dalam sambutannya pada hari Rabu, Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pemerintah AS akan mengalami kekalahan lagi di DK PBB setelah kegagalannya baru-baru ini untuk memperpanjang embargo senjata PBB terhadap Iran. (ARN)