Trump Tuduh Kuwait Segera Gabung Normalisasi, Faksi-faksi Politik Marah Besar
Kuwait, ARRAHMAHNEWS.COM – Sejumlah partai politik Kuwait mengecam keras klaim Presiden AS Donald Trump bahwa kerajaan Teluk Persia itu akan segera menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan rezim Tel Aviv di Gedung Putih awal pekan ini.
Faksi-faksi tersebut, dalam pernyataan bersama yang dirilis pada hari Minggu (20/09), meminta pemerintah Kuwait untuk mengeluarkan pernyataan resmi sebagai penolakan atas tuduhan Trump.
Spotted on a Kuwaiti street.
TEACH YOUR CHILDREN: That Palestine is occupied. And that the al-Aqsa mosque is imprisoned and that the Zionist entity is an enemy. And that resistance is honorable and that a state called Israel does not exist. Normalization is treason!!! pic.twitter.com/OfQ2ExJWOh
— #BDS 🇵🇸 (@HanuDelic) September 17, 2020
BACA JUGA:
- UEA Sewa Tentaran Bayaran AS Untuk Lakukan Pembunuhan Besar-besaran di Yaman
- Panglima IRGC: Iran Mampu Rebut Semua Pangkalan AS di Timur Tengah
“Kuwait tidak akan melupakan darah para martir, penderitaan ibu, anak-anak, tahanan dan yang terluka, dan pengorbanan dari generasi ke generasi selama beberapa dekade penindasan dan agresi Zionis terhadap Palestina dan al-Quds al-Syarif”, bunyi pernyataan itu.
Mereka juga mendesak badan legislatif untuk mempercepat pengesahan undang-undang, yang akan mengkriminalisasi setiap normalisasi dengan rezim Israel dan menuntut agar anggota parlemen melindungi negara Arab itu dari potensi intimidasi dan tekanan oleh Washington.
BACA JUGA:
- Milyader Israel Ungkap Kronologi Dibalik Kesepakatan Normalisasi Arab-Israel
- Warga Socotra Yaman Demo Kecam Normalisasi Arab-Israel
Trump mengklaim pada konferensi pers Gedung Putih pada hari Jumat bahwa Kuwait kemungkinan akan menormalkan hubungan dengan Israel dalam waktu dekat. (ARN)