Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatullah Ali Khamenei, mengatakan bahwa kemenangan menentukan pertahanan Iran melawan pasukan mantan diktator Irak Saddam Hussein yang di dukung asing, membuktikan bahwa serangan ke negara Iran harus dibayar “Sangat mahal”.
“Ketika suatu bangsa menunjukkan bahwa mereka memiliki ketekunan dan kekuatan untuk mempertahankan diri dan memberikan tanggapan yang menghancurkan penjajah, penjajah kemudian akan berpikir dua kali sebelum melakukan serangan apapun terhadap negara ini dan rakyatnya, dan menyadari bahwa tindakan agresi seperti itu akan sangat mahal bagi mereka”, kata sang Pemimpin Iran itu pada hari Senin (21/09).
BACA JUGA:
- Jendral Iran: Jangan Takut Ancaman AS, Mereka Membusuk di Dalam
- Panglima IRGC: Iran Mampu Rebut Semua Pangkalan AS di Timur Tengah
Ayatollah Khamenei membuat pernyataan ini melalui tautan video dalam acara yang diadakan di ibukota Teheran untuk menghormati satu juta veteran negara selama perang tahun 1980-88 melawan invasi pasukan Saddam.
Ayatullah Khamenei menekankan bahwa kesuksesan pertahanan Iran dalam perang tersebut telah menjadikan Iran berada di tingkat keamanan saat ini.
Nama Pertahanan Suci untuk perang tersebut menandakan perjuangan delapan tahun Iran di bawah kepemimpinan almarhum pendiri Republik Islam negara itu, Imam Khomeini dalam melawan invasi Irak.
BACA JUGA:
- Sekjen PBB Tak Gubris Snapback AS Atas Iran
- Trio Eropa: Klaim AS Soal Snapback atas Iran Tak Miliki Efek Hukum
Pasukan Irak dibawah perintah Saddam menyerang Iran dengan dukungan dari negara-negara asing pada tahun 1980, hanya satu tahun setelah kemenangan Revolusi Islam. Perang tersebut berlangsung hingga 1988, meninggalkan kekayaan berharga berupa kenangan pengorbanan diri dan keyakinan spiritual dalam kemenangan Ilahi yang tertinggi.
Pemimpin Iran itu mengatakan bahwa perang pertahanan suci juga membekali bangsa Iran dengan rasa percaya diri pada kemampuan untuk mempertahankan dirinya sendiri dan menempatkannya pada arah perkembangan teknologi dan ilmiah karena mereka harus menguasai berbagai bidang agar dapat menopang kemampuan pertahanannya.
Perang mengajarkan kita bahwa “Beberapa hal yang tampaknya mustahil, sebenarnya mungkin”, kata Ayatullah Khamenei. (ARN)
