Pendemo London Kecam Campur Tangan AS di Irak
London, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekelompok pengunjuk rasa Inggris menggelar demonstrasi di luar kedutaan Irak dan kedutaan Amerika Serikat di London, pada Minggu siang (27/09), mendukung gerakan perlawanan Irak, Hashd Al-Shaabi, dan mengutuk campur tangan AS dalam urusan dalam negeri negara Arab tersebut.
Dalam demonstrasi menggunakan iring-iringan kendaraan yang bergerak mulai dari cricklewood, baratlaut London, menuju ke kedutaan Irak di Inggris, dan berakhir di depan kedutaan AS, para pengunjuk rasa mengecam campur tangan Washington di Irak, dengan meneriakkan slogan-slogan anti AS.
Rally of Hashd Al Shaabi infront of the US embassy in London#Iraq pic.twitter.com/YGS4TId2ld
— Shahara Islam Fatema🏴 (@S_I_Fatema) September 28, 2020
BACA JUGA:
- Nujaba Irak: AS Perintahkan Penyerangan Rumah Warga Sipil untuk Nodai Citra Perlawanan
- Pejabat Iran: Satu-satunya Solusi Masalah Irak adalah Keluarnya AS
Pengunjuk rasa juga meneriakkan dukungan mereka terhadap pasukan anti-terorisme Irak, Hashd Al-Shaabi, serta dua tokoh terkemuka yang telah berjasa dalam pemberantasan terorisme, Jendral Iran Qassem Soleimani dan Wakil Ketua Hashd Al-Shaabi Abu Mahdi Muhandis. Keduanya gugur dalam serangan rudal AS diluar bandara Baghdad, dalam operasi pembunuhan yang dilancarkan atas perintah Presiden AS Donald Trump.
“We are all Soleimani”
Outside the U.S Embassy in London#HashdRally pic.twitter.com/gpTiYOteXk
— Afreen (@Afreenrz) September 27, 2020
Pembunuhan Soleimani-Muhandis memicu gelombang penolakan atas kehadiran AS di Irak dengan Parlemen mengeluarkan keputusan di bulan itu juga, meminta pemerintah negara mengeluarkan ribuan prajurit Amerika Serikat (AS) dari sana.
Protes London terjadi disaat AS dilaporkan mengevakuasi stafnya dari kedutaan besar Amerika di Baghdad sebagai bagian dari rencana untuk menutup kedutaan.
BACA JUGA:
- Kompleksnya Terus Diserang, AS Ancam Tutup Kedutaan hingga Terapkan Berbagai Sanksi ke Irak
- Pertama Kalinya Tel Aviv Akui Keberadaan Tahanan ISIS Asal Israel di Irak Utara
Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menelepon Presiden Irak Barham Salih dan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi, mengancam akan menutup kedutaan jika serangan terus terjadi terhadap kompleks mereka.
Saluran TV Al Arabiya milik Saudi juga mengutip sumber politik Amerika dan Irak yang mengatakan bahwa ancaman sanksi dan pembatasan transaksi dolar, termasuk menahan bantuan melalui Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk Irak, semuanya telah dimunculkan oleh diplomat tertinggi AS dalam “pesan yang sangat keras” untuk Salih. (ARN)