Armenia, ARRAHMAHNEWS.COM – Duta Besar Armenia untuk Rusia, Vardan Taganyan, mengatakan bahwa negaranya akan menggunakan rudal Iskander Rusia, jika Turki mulai menggunakan F-16 di Karabakh, dan menegaskan bahwa negaranya memiliki sistem pertahanan udara yang cukup untuk menyingkirkan drone Turki.
“Pimpinan militer telah berulang kali menyatakan bahwa jika Pedang Damocles dikerahkan dalam bentuk pesawat tempur F-16 Turki di Karabakh, semua tindakan akan diambil, termasuk penggunaan rudal Iskander. Artinya, Angkatan Bersenjata Armenia harus menggunakan persenjataan mereka sepenuhnya untuk memastikan keamanan,” Vardan Taganyan menegaskan.
BACA JUGA:
- Kremlin Desak Armenia-Azerbaijan Hentikan Pertempuran
- Azerbaijan Rilis Video Serangan Berat ke Pasukan Armenia
Wilayah Nagorno Karabakh pada hari Senin, mengumumkan bahwa 27 pejuang Armenia tewas dalam bentrokan dengan tentara Azerbaijan, total kematian menjadi 58.
“27 tentara tewas dalam pertempuran pada hari Senin,” kata Kementerian Pertahanan di Karabakh dalam sebuah pernyataan pada hari kedua pertempuran. Jumlah total korban tewas naik menjadi 67, termasuk sembilan warga sipil tewas, tujuh di Azerbaijan dan dua di pihak Armenia, menurut Agence France-Presse.
Para pemimpin dunia mendesak penghentian pertempuran setelah bentrokan terburuk sejak 2016 meningkatkan prospek perang baru antara Armenia dan Azerbaijan.
BACA JUGA:
- Armenia Punya Bukti Turki Transfer Militan Suriah ke Karabakh
- VIDEO: Tentara Armenia Hancurkan 4 Tank, 3 Drone dan 2 Helikopter Azerbaijan
Para pejabat di Baku dan Yerevan mengatakan bentrokan berlanjut sepanjang hari Senin. Kementerian Pertahanan di Karabakh mengklaim bahwa pasukannya berhasil menghalau serangan tank Azerbaijan di sektor selatan garis depan.
Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan bahwa pasukannya menghancurkan “beberapa unit artileri musuh dengan pukulan telak”.
Armenia dan Azerbaijan terlibat dalam konflik regional sejak 1990-an, ketika Karabakh yang mayoritas penduduk Armenia mendeklarasikan kemerdekaan setelah perang yang merenggut 30.000 nyawa. (ARN)
Sumber: AlmasdarNews
