Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Kapal tanker pertama dari armada tiga kapal Iran yang membawa bahan bakar yang sangat dibutuhkan untuk Venezuela telah memasuki perairan negara Amerika Selatan itu dalam langkah yang jelas menentang sanksi keras AS yang terus ditambahkan pada kedua negara itu.
Menurut data pelacakan kapal Refinitiv Eikon, tanker Forest berbendera Iran, yang mengangkut sekitar 270.000 barel bahan bakar yang dimuat di Timur Tengah, memasuki zona ekonomi eksklusif Venezuela sekitar pukul 08:05 waktu setempat (1205 GMT) pada hari Senin tanpa gangguan.
BACA JUGA:
- Pompeo: AS Berusaha Cegah Hizbullah Beli Minyak Iran
- AS Berusaha Rampas Minyak Iran yang Dikirim ke Venezuela Lewat Persidangan
Dua kapal tanker Iran lainnya, Faxon dan Fortune, mengikuti rute yang sama dan melintasi Samudra Atlantik. Mereka dijadwalkan tiba di perairan Venezuela pada awal Oktober.
Kapal-kapal Iran itu diperkirakan secara keseluruhan mengirimkan sekitar 820.000 barel bensin dan bahan bakar motor lainnya ke Venezuela.
Lima kapal Iran telah melakukan pengiriman bahan bakar sebelumnya ke Venezuela antara Mei dan Juni.
Pengiriman bahan bakar Iran ini telah menarik kemarahan AS, yang telah memberlakukan sanksi kejam pada kedua negara dengan tujuan menghambat perdagangan minyak mereka.
BACA JUGA:
- Pengiriman Minyak Iran ke Venezuela Hancurkan Hegemoni AS
- Minyak Iran Hadiah Penting Tehran untuk Kedaulatan dan Kemerdekaan Venezuela
Pada 24 Juni, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan sanksi terhadap lima kapten kapal Iran yang mengirimkan minyak ke Venezuela.
Ia memperingatkan para pelaut agar tidak berbisnis dengan pemerintah Presiden Venezuela Nicolas Maduro dan berkata, “Sebagai akibat dari sanksi hari ini, aset kapten ini akan diblokir. Karier dan prospek mereka akan terganggu karena penunjukan ini”.
Iran mengecam sanksi AS, dengan mengatakan langkah seperti itu tidak akan mencegah Teheran dan Caracas menentang sanksi Washington terhadap kedua negara.
Kedua negara anggota OPEC itu telah mengambil langkah besar untuk mempromosikan perdagangan bilateral tahun ini dengan menukar minyak mentah, bahan bakar, makanan, peralatan untuk kilang dan barang industri lainnya. (ARN)