“Insya Allah” Biden dalam Debat Perdana Terkacau Capres AS
Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Mantan Wakil Presiden Joe Biden mengatakan “Insya Allah” ungkapan bahasa Arab populer yang berarti “jika Tuhan berkehendak” dalam sindiran ke rivalnya Donald Trump di debat perdana calon presiden Amerika Serikat beberapa jam lalu.
Ketika membahas soal kasus pajak Presiden Trump, Biden juga memotong ucapan Trump dengan bertanya, kapan dia akan membayar pajak yang menjadi kewajibannya.
joe biden really said inshallah on this debate bruh pic.twitter.com/GW6tZhqdYA
— ya.ya (@yazmen99) September 30, 2020
“Kapan? Inshallah?” tanya Biden, yang cukup kesal karena pembicaraannya juga berkali-kali dipotong oleh Trump. Penggunaan kata yang identik dengan Islam oleh Biden ini mungkin yang pertama dalam debat presiden AS mana pun.
Okay, for those of you wondering – did Joe Biden really drop an “inshallah” with the appropriate sarcastic usage?
Yes, he did. I confirmed with his campaign – that is indeed what the man said. https://t.co/MqseBsl2Ck
— Asma Khalid (@asmamk) September 30, 2020
Baca: Analis: Trump ingin Dipandang sebagai Pahlawan sebelum Pemilu AS
Kontan ucapan insya Allah Biden ramai dibicarakan netizen media sosial terutama warga AS dan umat Islam, sebagian besar menganggap ucapan Biden tidak berdampak besar pada muslim AS, sementara sebagian lain menganggap hal itu bagian konyol dari debat yang tak karuan karen penuh saling potong pembicaraan lawan.
Lmaooooo Biden said “WHEN ?? INSHALLAH?!” pic.twitter.com/REyuzn2jQT
— Reto (@Retji_) September 30, 2020
Bagaimanapun ebat perdana Capres Amerika Serikat itu disebut-sebut sebagai debat paling kacau dan berlangsung panas. Presiden Donald Trump selalu menginterupsi ucapan rivalnya Joe Biden yang membuat capres Demokrat itu kesal. Hingga pada satu kesempatan, Biden meminta Trump tutup mulut.
“Maukah kamu diam, bung?” ucap Biden kepada Trump.
Dalam satu topik rasisme yang memicu kemarahan di media sosial, Trump mengklaim kerusuhan rasisme yang terjadi di AS belakangan ini didalangi kubu aliran kiri, bukan aliran kanan dan dia juga tidak mengecam soal supremasi kulit putih.
Baca: Joe Biden Menang di Jejak Pendapat, Trump Ancam CNN
Di akhir debat, ketika moderator menanyakan apakah kedua kandidat akan menyerukan para pendukungnya untuk menahan diri dari perseteruan, Biden mengatakan dia akan menunggu sampai hasil pemilu diverifikasi secara independen. Sementara Trump kembali meragukan pemungutan suara lewat surat pos dan menyerukan pendukungnya untuk menyalurkan suara mereka ke tempat pemungutan suara dan memantau pemilu dengan seksama. (ARN)