Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri Luar Negeri Iran mengatakan bahwa kasus pembunuhan syahid jenderal tertinggi Iran, Letjen Soleimani, belum ditutup, karena Trump telah memerintahkan pembunuhan seorang pahlawan nasional bagi rakyat Iran.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan CNN pada Rabu (30/09), Mohammad Javad Zarif menanggapi pertanyaan tentang dugaan peran Iran dalam serangan dunia maya di Amerika Serikat dan pembalasan Iran atas pembunuhan Jenderal Soleimani oleh AS.
Zarif, menunjuk pada pembunuhan AS atas jenderal tertinggi Iran Soleimani, menambahkan bahwa sejauh menyangkut pembunuhan Letnan Jenderal Soleimani, Amerika Serikat telah membuat kesalahan besar dengan pembunuhan yang jelas-jelas adalah sebuah tindakan terorisme terhadap eseorang yang merupakan musuh nomor satu ISIS dan dihormati tidak hanya di Iran tetapi juga di negara-negara lain.
Baca: Iran: Pembalasan Setimpal Menanti Para Pembunuh Jenderal Soleimani
Zarif juga menyoroti bahwa AS berusaha menciptakan pemberitaan seolah rakyat Irak bergembira atas pembunuhan Soleimani, namun kebohongan itu segera terpatahkan dengan turunnya hampir seluruh lapisan masyarakat ke jalan-jalan menunjukkan duka cita mereka.
“Mike Pompeo melakukan kesalahan pada malam pembunuhan Syahid Soleimani dengan mempublikasikan video pendek perayaan dan kegembiraan rakyat Irak di akun twitternya, namun esok paginya puluhan dan ratusan ribu warga Irak turun ke jalan-jalan di banyak kota Irak untuk menunjukkan kedukaan mereka. Oleh karena itu, sejumlah besar orang, dan tidak hanya orang Iran, ingin membalas dendam atas pembunuhannya,” ujar menteri tersebut.
Baca: Komandan IRGC: Kami Akan Balas Semua Pejabat AS yang Terlibat Pembunuhan Soleimani
Terkait langkah pembalasan Iran, Zarif mengatakan kasus pembunuhan ini belum selesai, karena Trump telah memerintahkan pembunuhan pahlawan nasional untuk Iran dan pahlawan untuk kawasan. Kasus pembunuhan belum ditutup. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak dalam posisi untuk mengancam tetapi kasus ini tidak ditutup. (ARN)
