Kuwait, ARRAHMAHNEWS.COM – Emir Kuwait yang baru dilantik, Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Jaber Al Sabah, mengatakan bahwa kerajaan tidak akan mengubah kebijakannya terhadap Palestina dan akan tetap berkomitmen untuk perjuangan Palestina.
Berbicara dalam percakapan telepon dengan kepala biro politik gerakan perlawanan Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, pada Hari Kamis (01/10) Syekh Nawaf menekankan bahwa ia “akan melanjutkan warisan mendiang Emir Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber Al Sabah dan mengikuti jejaknya untuk mendukung perjuangan Palestina”.
BACA JUGA:
- Trump Tuduh Kuwait Segera Gabung Normalisasi, Faksi-faksi Politik Marah Besar
- Presiden Karabakh: Selain Azerbaijan, Ini Juga Perang Melawan Iran
Haniyeh, pada bagiannya, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Syekh Sabah, memuji posisi tak tergoyahkan Kuwait dan almarhum raja dalam mendukung perjuangan dan bangsa Palestina.
Bulan lalu, sejumlah partai politik Kuwait mengecam keras klaim Presiden AS Donald Trump bahwa kerajaan Teluk Persia itu akan segera menormalisasi hubungan dengan Israel setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain menandatangani perjanjian normalisasi dengan rezim Tel Aviv di Gedung Putih.
BACA JUGA:
- Zarif soal Pembalasan Iran: Kasus Pembunuhan Jenderal Soleimani Belum Ditutup
- Azerbaijan Rilis Video Serangan Besar-besaran ke Pasukan Armenia
Faksi-faksi tersebut, dalam pernyataan bersama yang dirilis pada 20 September, meminta pemerintah Kuwait untuk mengeluarkan pernyataan resmi sebagai penolakan atas tuduhan Trump.
“Kuwait tidak akan melupakan darah para syahid, penderitaan para ibu, anak-anak, tahanan dan mereka yang terluka, serta pengorbanan generasi demi generasi selama beberapa dekade penindasan dan agresi Zionis terhadap Palestina dan al-Quds al-Sharif,” tambah pernyataan itu. (ARN)