Paris, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan bahwa Turki telah memindahkan sekitar 300 teroris dari Suriah ke wilayah Nagorno-Karabakh.
“Saya dapat memastikan bahwa menurut informasi intelijen kami, 300 militan Suriah meninggalkan kota Gaziantep menuju Baku,” kata Macron.
BACA JUGA:
- Bashar Assad Tegaskan Pentingnya Kehadiran Militer Rusia di Suriah
- Amnesti Internasional Beberkan Kekejaman Saudi Terhadap Imigran Ethiopia
“Para militan ini telah diidentifikasi sebagai anggota kelompok jihadis yang beroperasi di wilayah Aleppo,” lanjut Macron, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Macron menekankan bahwa unit lain dengan ukuran yang sama sedang dipersiapkan untuk berpartisipasi dalam konflik di samping Baku.
Presiden Perancis juga mengumumkan bahwa Rusia, Amerika Serikat dan Perancis akan segera mempresentasikan inisiatif perdamaian kepada Armenia dan Azerbaijan di wilayah Karabakh.
Dalam konferensi pers di penghujung hari pertama KTT Uni Eropa, Macron mengatakan “Rusia, Amerika Serikat dan Prancis, sebagai kepala pengganti dari Kelompok Minsk untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa, akan segera menghadirkan beberapa inisiatif untuk mengakhiri konflik di Karabakh”.
BACA JUGA:
- Armenia: Ada Bukti Dukungan Militer Turki ke Azerbaijan
- VIDEO: Armenia Rilis Radar Rute F-16 Turki Sebelum Tembak Jatuh Su-25
Perdana Menteri Armenia, Nikol Pashinyan membenarkan bahwa tentara bayaran yang dikirim oleh Turki untuk berpartisipasi dalam pertempuran di Karabakh, dan saat ini berada di wilayah Azerbaijan, mencoba untuk menerapkan hukum hukum Islam di penduduk lokal.
Namun, Turki menolak laporan tersebut, dengan menyatakan bahwa mereka belum mengirim tentara bayaran Suriah ke Azerbaijan.
Azerbaijan juga membantah tuduhan tersebut, meskipun ada laporan tentang beberapa korban Suriah di Karabakh selama 72 jam terakhir. (ARN)
Sebar:
