Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana menteri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengutuk Arab Saudi dan Uni Emirat Arab atas standar ganda mereka dalam perang yang menghancurkan di Yaman, dengan mengatakan kedua rezim itu membantai orang-orang Yaman sambil memperingati kematian ribuan orang Yahudi selama era Nazi Jerman. .
“Keluarga Saud dan Nahyan pertama-tama dan terutama harus ingat bahwa mereka membunuh saudara-saudara (Arab) mereka di Yaman, sambil memperingati orang-orang Yahudi yang dibunuh oleh pasukan Nazi,” kata Abdulaziz bin Habtoor dalam sebuah acara memperingati 4 tahun pembantaian Saudi dalam serangan ganda ke sebuah pemakaman di Sana’a pada 2016 dimana 155 orang kehilangan nyawa dan setidaknya 525 lainnya menderita luka-luka di 8 Oktober tahun itu.
Baca: Serangan Brutal Saudi Tewaskan dan Lukai 700 Lebih Warga Yaman Saat Upacara Pemakaman
“Neo-Nazi adalah keluarga Al Saud dan Al Nahyan serta semua yang berdiri bersama mereka melawan orang-orang Yaman, dan mendukung pembunuhan yang tidak dapat dibenarkan terhadap warga sipil,” tambahnya.
Pernyataan Habtoor dalam peringatan kekejaman Saudi di Yaman itu menyoroti kesepakatan normalisasi yang ditandatangani oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang ditengahi AS, dengan Menteri Luar Negeri Emirat Sheikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan dan diplomat tertinggi Bahrain Abdullatif Al Zayani dalam upacara resmi yang diselenggarakan oleh Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada 15 September.
Baca: Suriah Mengecam Keras Serangan Brutal Saudi dalam Sebuah Upacara Pemakaman di Yaman
Warga Palestina, berjuang untuk mencapai negara merdeka di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, dengan Yerusalem Timur al-Quds sebagai ibukotanya, kesepakatan itu adalah pengkhianatan terhadap tujuan kemerdekaan Palestina. (ARN)
