Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan Houthi Ansarullah Yaman telah membebaskan dua tahanan Amerika sebagai bagian dari kesepakatan yang menjamin pemulangan lebih dari 200 warga Yaman yang terjebak di Oman sebagai akibat dari blokade Saudi.
Pertukaran tahanan pada hari Rabu tampaknya melibatkan Arab Saudi dan Oman, yang sering berperan sebagai broker di wilayah tersebut.
Kash Patel, wakil asisten Presiden AS Donald Trump, yang menanganu perjanjian tersebut, mengidentifikasi bahwa warga negara AS yang dibebaskan adalah Sandra Loli, seorang “pekerja kemanusiaan” yang ditahan di Yaman selama tiga tahun, dan Mikael Gidada, seorang “pengusaha” yang ditahan selama setahun, Wall Street Journal melaporkan pada hari Rabu.
Baca:
- TV Jerman Tayangkan Film Dokumenter Jenderal Qassem Soleimani dalam Melawan ISIS
- China Ngamuk Kapal Perang AS Sekali Lagi Lewati Selat Taiwan
Para pemimpin Houthi sebelumnya telah mengumumkan penahanan terhadap pekerja kemanusiaan asing yang diketahui memata-matai dan mengalihkan beberapa bantuan yang dikirim ke Yaman.
Sekitar 240 warga Yaman
Juru bicara Houthi Mohammed Abdulsalam men-tweet bahwa orang Yaman yang kembali ke ibu kota, Sana’a, termasuk orang-orang yang terdampar di Oman atau menjadi korban perang pimpinan Saudi.
Pejabat Yaman itu mengatakan bahwa Riyadh telah memblokir orang-orang Yaman untuk kembali ke negara mereka setelah tiba di Oman dua tahun lalu.
“Hari ini, kami senang menerima beberapa saudara yang terluka yang terjebak di luar negeri sebagai akibat dari pengepungan yang brutal dan Koalisi menghalangi jalan keluar dan masuk mereka, salah satu kejahatan perangnya terhadap Yaman,” tweet Mohammed Abdulsalam.
Dia mengatakan PBB juga gagal membawa kembali orang-orang Yaman yang terluka dari Oman sejalan dengan kesepakatan yang dicapai di Swedia.
Baca: Aktivis Rilis Foto Pertama Pangkalan UEA-Israel di Pulau Socotra Yaman
Pertukaran itu terjadi sehari sebelum pertukaran lebih dari 1.000 tahanan yang ditengahi PBB yang direncanakan antara Houthi dan bekas pemerintah sekutu Riyadh di Yaman.
PBB telah mengatakan pada September bahwa kedua belah pihak setuju untuk menukar 1.081 tahanan terkait konflik, termasuk pasukan Saudi dan Sudan yang bertempur di pihak koalisi yang dipimpin Saudi. (ARN)
