Tel Aviv, ARRAHMAHNEWS.COM – Israel mulai meraup keuntungan besar dari normalisasi ekonomi dengan UEA dan Bahrain, di tengah percepatan perkembangan file kerja sama ekonomi antara dua negara Teluk dan Zionis.
Pada hari Senin, penerbangan komersial langsung pertama antara UEA dan Israel dibuka sejak penandatanganan perjanjian normalisasi. Penerbangan Bahrain dan Israel juga diresmikan di Manama, sehari sebelumnya. Hubungan diplomatik antar mereka, membuka pintu lebar-lebar kerjasama kedua pihak di bidang ekonomi, penerbangan sipil, keuangan, komunikasi dan pertanian.
BACA JUGA:
- TEGAS! Iran Akan Langsung Balas Setiap Ancaman Israel
- Pejabat Israel: Bashar Assad adalah Musuh, Seharusnya Dibunuh
Di sisi lain, Palestina telah mengeluarkan peringatan keras tentang bahaya besar dari keinginan UEA untuk membiayai proyek permukiman Silicon Valley, yang mencakup pendirian hotel, institut teknologi modern, dan fasilitas ekonomi Israel.
Kekhawatiran Palestina muncul setelah wakil walikota Israel di Yerusalem, Fleur Hassan-Nahoum, mengumumkan adanya antusiasme Emirat untuk membiayai proyek tersebut, yang oleh Israel dinamai “Silicon Valley”.
Noam mengunjungi UEA pada minggu lalu, kemudian mengumumkan dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Israel “Makor Rishon” bahwa dia telah mempresentasikan proyek tersebut kepada para pejabat dan pengusaha Emirat, yang berantusias untuk mendanai.
Noam menggambarkan proyek yang mencakup pembangunan hotel, institut teknologi modern, dan fasilitas ekonomi Israel, bermanfaat bagi warga Palestina di Yerusalem Timur.
BACA JUGA:
- Hamas: Pembangunan Ribuan Pemukiman Baru Hasil Normalisasi Arab-Israel
- Israel Setujui Pembangunan 2.166 Pemukiman Ilegal, Tak Sampai Sebulan Pasca Normalisasi
Namun, pihak Palestina menegaskan bahwa proyek yang akan dibangun di atas reruntuhan lebih dari 120 pertokoan dan rumah milik warga Palestina, adalah pencaplokan dan akan mengubah kota Arab tua.
Direktur Pusat Hak Hukum dan Sosial Yerusalem, Ziad Al-Hammouri, mengatakan kepada Anadolu Agency “Proyek ini berbahaya, dan datang dalam konteks rencana Israel yang lebih luas yang bertujuan untuk mengubah landmark Arab di kota Yerusalem”.
Dalam rangka penguatan normalisasi hubungan ekonomi kedua belah pihak, pesawat milik perusahaan Emirates Union mendarat di Bandara Ben Gurion setelah terbang di atas wilayah udara Saudi dalam perjalanan ke sana. (ARN)
Sumber: Almaalomah.com
