Sudan, ARRAHMAHNEWS.COM – Sudan dan Israel akan membahas kesepakatan untuk bekerja sama dalam perdagangan dan masalah migrasi dalam beberapa minggu mendatang. Kementerian luar negeri Sudan mengumumkan hal ini pada Hari Minggu (25/10) sebagaimana dikutip Reuters, menunjukkan langkah-langkah untuk menerapkan pakta normalisasi setelah beberapa dekade permusuhan.
Israel pada bagiannya sebagaimana diumumkan kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Twitter mengatakan akan mengirim gandum senilai 5 juta dolar ke “teman baru kami di Sudan”.
BACA JUGA:
- Hadiah Normalisasi Sudan-Israel, Zionis Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza
- Sudan Putuskan Terima Normalisasi dengan Israel
Perjanjian yang ditengahi AS menjadikan Khartoum sebagai pemerintah Arab ketiga setelah Uni Emirat Arab dan Bahrain yang menjalin hubungan dengan Israel dalam dua bulan terakhir, dan yang kelima sejak 1948.
Namun faksi-faksi politik terkemuka di Sudan telah menolak kesepakatan tersebut. Beberapa pejabat Sudan mengatakan kesepakatan harus disetujui oleh parlemen transisi yang belum terbentuk lebih dari setahun setelah kerusuhan massal menggulingkan dictator Omar al-Bashir.
Kementerian luar negeri Khartoum mengatakan delegasi Sudan dan Israel akan bertemu dalam beberapa minggu mendatang untuk merundingkan kesepakatan mengenai pertanian, penerbangan, perdagangan dan migrasi. Tidak ada rincian atau kerangka waktu untuk pembicaraan tersebut.
BACA JUGA:
- Kasus Maher Al-Akhras Soroti Kebrutalan Israel atas Tahanan Palestina
- Netanyahu: MBS Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel Jika Trump Terpilih Kembali
Kesepakatan normalisasi sensitif di Sudan, yang sebelumnya merupakan pengkritik garis keras Israel, memecah belah pemerintahan transisi pasca Bashir.
Perdana Menteri Sudan menginginkan persetujuan dari parlemen yang belum lagi dibentuk, untuk melanjutkan normalisasi resmi secara lebih luas, dan itu mungkin bukan proses yang cepat mengingat perbedaan sipil-militer mengenai membuka hubungan dengan Israel. (ARN)
