Tel Aviv, ARRAHMAHNEWS.COM – Tentara Israel gelar latihan tahunan besar-besaran, dengan nama “Lethal Arrow” dalam simulasi konfrontasi militer dengan Hizbullah.
Kepala Staf Aviv Kovhavi bersikeras untuk tetap melakukan latihan meski ada ancaman virus corona, mengingat pasukan Israel harus mampu mengalahkan Hizbullah dalam waktu yang sangat singkat untuk mencegahnya memperluas tembakan misilnya.
BACA JUGA:
- Channel 12: Israel Akan Segera Peroleh ‘Ibu dari Segala Bom’
- Inilah RUU “Gila” AS untuk Memanjakan Israel
Pasukan infanteri harus menjalani pelatihan militer untuk dapat menyebabkan kehancuran besar-besaran di Lebanon selama perang untuk mengalahkan Hizbullah, menurut Kochavi.
Menurut media Zionis, Kochavi bermaksud untuk meningkatkan moral tentara sehubungan dengan laporan yang dikeluarkan oleh ombudsman militer, Isaac Brick, yang menegaskan bahwa pasukan Israel tidak dapat menghadapi Hizbullah.
BACA JUGA:
- Normalisasi Israel, Cara Trump Obrak-abrik Timur Tengah
- Proyek Islamofobia Prancis Percepat Keruntuhan AS-Israel
Menteri Pertahanan Benny Gantz memeriksa manuver militer, dan menyoroti ancaman yang membahayakan entitas pendudukan di front utara dan selatan.
Gantz memandang positif suara Lebanon yang memohon ‘perdamaian’ dengan ‘Israel’, dan mengatakan bahwa Lebanon akan membayar harga dari setiap serangan yang diluncurkan oleh Hizbullah terhadap entitas pendudukan. (ARN)