Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Jelang pemilu AS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu (01/11) memuji kebijakan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, dimana menurut laporan Washington Post menunjukkan keberpihakannya kepada Trump meski tidak secara terbuka.
Meski Trump populer di kalangan publik Israel, hubungan dekat Netanyahu dengan presiden itu tampaknya memperdalam perpecahan dengan orang-orang Yahudi Amerika. Jajak pendapat menunjukkan bahwa orang Yahudi Amerika akan lebih banyak memberikan suara untuk mendukung penantang Trump dari Demokrat, Joe Biden.
BACA JUGA:
- Netanyahu: MBS Akan Normalisasi Hubungan dengan Israel Jika Trump Terpilih Kembali
- Mesir Buka Perlintasan Perbatasan Rafah selama 4 Hari
Netanyahu mengatakan kepada wartawan bahwa dukungan bipartisan AS telah menjadi “salah satu dasar aliansi Amerika-Israel.” Ia kemudian melanjutkan dengan mengatakan bahwa aliansi AS-Israel tidak pernah lebih kuat dari saat ini (dibawah Trump). Ia juga memuji banyak langkah yang diambil oleh Trump untuk mendukung Israel.
Netanyahu memuji sikap keras AS terhadap Iran, pengakuan atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, pengakuan atas aneksasi Dataran Tinggi Golan oleh Israel, pendekatan toleran terhadap permukiman Israel, dan pakta diplomatik baru-baru ini antara Israel dan tiga negara Arab.
BACA JUGA:
- Iran Konfirmasi Penangkapan Otak Serangan Parade Militer Ahvaz
- Presiden Azerbaijan: Rusia Tak Punya Alasan Campuri Urusan Karabakh
“Saya hanya bisa berharap bahwa kebijakan yang membawa, yang mengisolasi Iran dan membawa buah perdamaian, perdamaian yang didasarkan pada kenyataan bagi rakyat Israel, kepada rakyat Arab di kawasan, saya hanya dapat berharap bahwa kebijakan ini akan terus berlanjut di tahun-tahun mendatang,” kata Netanyahu.
Setelah menjabat, Trump secara sepihak menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia, dan ini segera disambut pujian oleh Netanyahu. (ARN)
Sebar:
