Azerbaijan, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi Rusia untuk campur tangan dalam konflik yang sedang berlangsung antara Azerbaijan dan Armenia mengenai wilayah sengketa Nagorno-Karabakh karena Baku “tidak memiliki rencana” untuk melakukan operasi militer terhadap Armenia.
Pemimpin Azerbaijan itu membuat pernyataan tersebut pada pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di ibu kota Baku pada hari Minggu (01/11), mengatakan, “Azerbaijan sedang melakukan operasi militer di wilayahnya dan tidak memiliki rencana (melakukan serangan) militer ke wilayah Armenia”.
BACA JUGA:
- Armenia-Azerbaijan Sepakati Gencatan Senjata ke-3
- Azerbaijan Dituduh Gunakan Fosfor Putih di Karabakh
Sejak 27 September, gelombang baru pertempuran yang merupakan pertempuran terburuk dalam beberapa dekade meletus antara pasukan Azerbaijan dan Armenia di wilayah yang disengketakan di Nagorno Karabakh, dengan Yerevan dan Baku saling menuduh melakukan provokasi.
Wilayah yang diperebutkan yang sebagian ditinggali oleh etnis Armenia itu diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi telah di bawah kendali separatis dukungan Armenia sejak awal 1990-an.
Ratusan orang dilaporkan telah terbunuh, termasuk banyak warga sipil, sejak dimulainya bentrokan sengit, dengan komunitas internasional berulang kali menyerukan kedua pihak yang bertikai untuk menyetujui gencatan senjata segera dan tanpa syarat. Empat upaya gencatan senjata sejauh ini gagal.
Aliyev juga mengatakan bahwa Baku akan menyetujui gencatan senjata asalkan separatis yang didukung Yerevan berhenti mencoba merebut kembali wilayah yang baru direbut kembali oleh pasukan Azerbaijan. “Ini adalah alasan utama untuk terus berjuang,” tegasnya.
Pernyataannya ini disampaikan sehari setelah Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan mengirim permintaan resmi kepada Presiden Rusia Vladimir Putin “guna memulai konsultasi mendesak untuk bantuan militer”, mencatat bahwa musuh semakin dekat dengan perbatasan Armenia.
BACA JUGA:
- BreakingNews, Azerbaijan Klaim Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Armenia
- IRGC Sebar Angkatan Darat dan Peralatan Militer di Tengah Konflik Azerbaijan-Armenia
Moskow telah berjanji untuk memberi Armenia “semua bantuan yang diperlukan”.
Dalam Tanggapannya, Aliyev mengatakan bahwa tidak ada alasan bagi Rusia untuk ikut campur dalam konflik tersebut karena Azerbaijan melakukan operasi militer di wilayahnya sendiri dan bukan di Armenia; karenanya, tidak ada “dasar hukum” untuk meminta dukungan tersebut.
“Tidak ada operasi yang dilakukan di wilayah Armenia dan kami tidak memiliki rencana seperti itu. Jika kami punya rencana seperti itu, kami bisa melakukannya pada Juli tahun ini, ”kata Aliyev.
Secara terpisah pada hari Minggu, pemimpin separatis di Karabakh menuduh pasukan Azerbaijan menyerang permukiman sipil, termasuk kota strategis Shusha.
“Di pagi hari pasukan musuh memperbarui operasi ofensif,” kata tentara Karabakh.
Sementara Kementerian Pertahanan Azerbaijan menuduh pasukan Armenia menargetkan tentara dan pemukiman sipil pada Sabtu malam.
Sejauh ini, lebih dari 1200 orang dari kedua belah pihak dilaporkan tewas dalam pertempuran yang masih berlangsung. Namun, angka kematian diyakini jauh lebih tinggi. (ARN)
