Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Mantan Menteri Transportasi Yaman di pemerintahan Hadi menuduh UEA membayar suap kepada pejabat tinggi untuk menyetujui pemboman pasukan yang setia kepada pemerintahan Hadi di Aden pada tahun 2019, tulis Middle East Monitor dalam laporannya.
“Setelah pasukan yang setia kepada Arab Saudi dan UEA melakukan pembantaian tersebut. UEA mendepositokan sejumlah besar uang ke rekening bank para eksekutif senior, dan mentransfer sebagian darinya ke real estat mewah di Kairo, dan pada saat yang sama dibagikan kepada lima pejabat yang ditugaskan untuk mempersiapkan operasi tersebut,” ujar mantan Menteri Transportasi Saleh al-Jabwani.
BACA JUGA:
- Mencekam, Video Amatir Baku Tembak di Kota Wina Dekat Sinagoge
- CNN: Peran Amerika Sebagai Polisi Dunia Mati di bawah Trump
Al-Jabwani menambahkan “sebagian besar pasukan pro-Hadi, yang didukung oleh Arab Saudi, terdiri dari milisi dan kelompok teroris. Kebanyakan dari mereka berasal dari sejumlah negara di kawasan, dan merekalah yang mendanai dan mempersenjatainya”.
Kepala organisasi hak asasi dan kebebasan yang berbasis di Jenewa, Tawfiq Al-Hamidi, meminta Al-Jabwani untuk mengungkapkan identitas “pejabat tinggi” tersebut, dengan mengatakan “Ini bukan masalah yang disengketakan. Sebaliknya, itu mempengaruhi keamanan nasional, kebijakan Yaman, dan secara hukum termasuk dalam lingkaran pengkhianatan, menjual tanah air dan darah orang-orang terhormat”.
BACA JUGA:
- Terbongkar, Intelijen AS Kerahkan Drone dalam Operasi Pengeboman di Yaman
- Sana’a Umumkan Kematian Otak Pembunuh Menpora Yaman
Al-Jabwani kemudian mengungkapkan bahwa orang yang bertanggung jawab atas pembantaian tersebut adalah perdana menteri sementara dalam pemerintahan Hadi, Mouin Abdel-Malik. (ARN)
Sumber: FNA
