Slovenia, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Slovenia, Janez Jansa, mengucapkan selamat atas kemenangan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pilpres AS 2020, padahal belum ada hasil resmi yang diumumkan.
“Sangat jelas bahwa rakyat AS telah memilih Donald Trump dan Mike Pence selama empat tahun lagi”, cuit Jansa pada hari Rabu (04/11). “Semakin ditunda dan semakin banyak penyangkalan fakta…. akan jadikan kemenangan akhir semakin besar bagi Presiden. Selamat kepada Partai Republik untuk hasil yang kuat di seluruh AS”.
BACA JUGA:
- Analis: AS Kontrol Langit Baghdad Tingkatkan Kemungkinan Pembunuhan Para Tokoh Irak
- Penghitungan Suara Belum Selesai, Trump Klaim Kemenangan
Cuitan perdana menteri tersebut kontan memicu tanggapan langsung dari beberapa anggota parlemen Eropa, termasuk Nicola Beer dari Jerman.
It’s pretty clear that American people have elected @realDonaldTrump @Mike_Pence for #4moreyears. More delays and facts denying from #MSM, bigger the final triumph for #POTUS. Congratulations @GOP for strong results across the #US @idualliance pic.twitter.com/vzSwt9TBeF
— Janez Janša (@JJansaSDS) November 4, 2020
“Donald Trump memiliki buku pedoman yang sangat tidak demokratis dan tidak dapat dibenarkan tentang pemilihan, yang seharusnya Negara-negara Anggota UE tidak terbawa”, cuit Beer. “Uni Eropa, dengan semua Negara Anggotanya, memiliki kewajiban untuk menghormati setiap suara. Titik”.
BACA JUGA:
Wakil Presiden Uni Eropa Josep Borrell, sementara itu, menolak untuk memihak dalam perpecahan di negara-negara Amerika karena nasib pemilihan tergantung pada keseimbangan dengan suara yang dihitung di seluruh negeri.
“Sementara kita menunggu hasil pemilu, UE tetap siap untuk terus membangun kemitraan transatlantik yang kuat, berdasarkan nilai dan sejarah kita bersama,” kata Borrell.
Jansa menjadi pemimpin dunia pertama yang bereaksi terhadap kemenangan dini Trump sebelum semua suara dihitung. Twitter memberi peringatan pada cuitan Jansa tersebut. (ARN)