Mesir, ARRAHMAHNEWS.COM – Kairo dikabarkan mulai khawatir bahwa normalisasi hubungan antara Abu Dhabi dan Tel Aviv akan mengubah UEA menjadi pangkalan bagi agen mata-mata Israel, Mossad, untuk menjalankan operasi spionase terhadap negara-negara kawasan, khususnya Mesir.
Situs berita berbahasa Arab al-Arabi al-Jadid dengan mengutip perkataan pejabat Mesir menyebut bahwa Kairo percaya UEA dapat berubah menjadi pusat regional bagi perusahaan Israel dan Mossad dan hal itu bahaya bagi keamanan Mesir karena hampir satu juta orang Mesir tinggal di UEA dan ratusan ribu orang Emirat melakukan perjalanan ke Mesir karena alasan berbeda setiap tahun.
BACA JUGA:
- Mesir Buka Perlintasan Perbatasan Rafah selama 4 Hari
- Mesir Puji Normalisasi Hubungan Bahrain-Israel
Menurut laporan tersebut, para pejabat Mesir memandang UEA sebagai lingkungan untuk operasi intelijen, memperingatkan bahwa hal ini dapat menyebabkan ketegangan antara kedua negara.
Ia menambahkan bahwa Mesir sekarang sedang mempertimbangkan untuk membentuk departemen khusus guna memantau kegiatan Israel dan menilai kemungkinan untuk penargetan kepentingan negara Arab itu.
UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian bulan lalu untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, mengklaim bahwa itu diperlukan untuk mencegah pencaplokan lebih lanjut atas tanah Palestina dan menyelamatkan apa yang disebut solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina.
BACA JUGA:
- Menlu Mesir Kunjungi Ramallah ajak Palestina Kembali ke Perundingan Damai dengan Israel
- Media Israel: Saudi, UEA dan Mesir Hanya Berpura-pura Kecam Aneksasi
Otoritas Israel, bagaimanapun, mengatakan rencana aneksasi tidak berhenti.
Pejabat Palestina juga mengecam normalisasi negara-negara Arab dengan rezim di Tel Aviv. Bangsa Palestina memperjuangkan sebuah negara merdeka di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang terkepung dengan Yerusalem Timur al-Quds sebagai ibukotanya. Mereka memandang normalisasi itu sebagai pengkhianatan terhadap perjuangan Palestina. (ARN)
