Turki, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mencopot gubernur bank sentral dari jabatannya dan menggantikannya dengan mantan menteri keuangan Naci Agbal setelah mata uang nasional lira terdepresiasi hingga mencapai rekor terendah terhadap dolar AS.
Keputusan untuk memberhentikan Murat Uysal dibuat berdasarkan keputusan (dekrit) presiden, dan diumumkan dalam Lembaran Negara Resmi pada Sabtu pagi (07/11).
BACA JUGA:
- HEBOH! Rumah Joe Biden Dijaga Ketat, Kenapa?
- CNN: Pejabat Senior Gedung Putih Diam-diam Tinggalkan Trump
Agbal menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 2015 hingga 2018, saat dilantik ia tengah menjabat sebagai Kepala Direktorat Strategi dan Anggaran Presiden. Wakilnya, Ibrahim Senel, sekarang menduduki jabatan itu.
Perkembangan itu terjadi ketika lira ditutup pada 8,5445 terhadap dolar AS pada hari Jumat setelah jatuh ke rekor terendah 8,58 per dolar AS.
Erdogan menunjuk wakil gubernur Uysal untuk memimpin bank sentral Turki pada Juli 2019, ketika ia memecat pendahulunya Murat Cetinkaya karena penolakannya untuk memotong suku bunga.
Presiden Turki itu telah berulang kali mengatakan bahwa ia percaya bahwa suku bunga tinggi menyebabkan inflasi, bertolak belakang dengan hukum ekonomi yang menyebut pengetatan pasokan moneter mengurangi inflasi.
BACA JUGA:
- Aleppo Bebas, Lira Turki Terjun Bebas
- Financial Times: Genderang Perang Antara Rusia dan Turki Bergema di Idlib
Akhir pekan lalu, ia mengatakan bahwa Turki sedang berjibaku dalam perang ekonomi melawan mereka yang menekannya di “segitiga setan suku bunga, nilai tukar dan inflasi”.
Penurunan lira bermula dari rencana Turki untuk menguji sistem rudal S-400 buatan Rusia yang menantang keberatan AS, sementara pada saat yang sama kehabisan cadangan, inflasi tinggi dan campur tangan politik dalam kebijakan moneter.
Ankara juga mendorong agendanya sendiri di Mediterania timur, dan sangat berselisih dengan anggota Uni Eropa Yunani dan Siprus di wilayah tersebut. (ARN)
