Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Kekacauan dan perpecahan menyebar ke seluruh Amerika menyusul pemilihan presiden yang hasilnya masih menuai kontroversi dan sangat diperdebatkan, dengan ribuan pendukung Presiden Donald Trump turun ke jalan-jalan untuk menggelar demonstrasi disambut demo tandingan dari para pendukung Biden.
Ribuan pendukung Trump memprotes pemilu yang tidak memenangkan jagoan mereka dengan menuduh pemilihan telah dicurangi, sementara pendukung Biden yang menang dalam pemilihan menggelar demo tandingan yang menyuarakan kebalikannya. Demonstrasi dua kubu diwarnai bentrokan disana-sini.
BACA JUGA:
- Ngamuk, Trump: Biden Menang Karena Pemilu Dicurangi!
- Trump: John Bolton Salah Satu Orang Terbodoh di Pemerintahan Saya
Jajak pendapat pasca-pemilihan menunjukkan bahwa 70% dari Partai Republik sekarang berada di pihak Trump dengan percaya bahwa pemungutan suara itu tidak “bebas dan adil”, dua kali lipat dari jumlah sebelum pemilihan. Dengan sang calon petahana itu terus mengompori situasi lewat cuitan-cuitannya.
BIDEN SUPPORTERS VS. TRUMPS NAZIS pic.twitter.com/DWbhiuzmpP
— Angelinaaah (@Angelinaaah2) November 15, 2020
Sepuluh hari setelah pemungutan suara, Trump masih belum menyampaikan pidato publik (menerima kekalahan), namun tampaknya hanya satu dari ratusan tuntutan hukum yang dapat mendorong pemilihan ke tangan Mahkamah Agung, seperti pada tahun 2000.
BACA JUGA:
- Dua Skenario Trump: Afghanistan dan Iran
- Sekutu Trump Mengaku Tak Pernah Ada Penarikan Pasukan AS dari Suriah Utara
Aksi unjuk rasa besar-besaran ini dilakukan meski peringatan “dirumah saja” untuk menghindari penyebaran virus corona masih berlaku di berbagai negara bagian Amerika Serikat.
Para pendukung Biden tetap yakin bahwa penggunaan surat suara yang belum pernah terjadi sebelumnya tidak menyebabkan penipuan, dan tetap percaya diri dalam proses pemilihan.
Pendukung Trump berpendapat bahwa mereka tidak mendapatkan jumlah waktu tayang yang seimbang di media-media arus utama, dan menganggap ini adalah masalah kritis demokrasi, tetapi mereka juga mengekspresikan keyakinan pada proses peradilan pemilu Amerika. (ARN)