Tehran, ARRAHMAHNEWS.COM – Angkatan Laut Iran secara tradisional membatasi ruang lingkup operasi untuk melindungi garis pantainya yang luas. Kapal-kapalnya telah mengadakan latihan di Teluk Persia dan Teluk Oman, serta Laut Merah, Laut Mediterania, dan Samudra Hindia, tetapi belum memulai misi di Belahan Barat.
Korps Pengawal Revolusi Islam telah meluncurkan kapal multiguna berukuran besar, dengan panjang 150 meter, dan berat 4.000 ton yang mampu melakukan operasi di lautan.
BACA JUGA:
- Pakar: Biden Tidak Akan Akhiri Keterlibatan Militer AS di Timur Tengah
- Saudi Pantau Aktivitas Ikhwanul Muslimin
Kapal yang diberi nama Shahid Roudaki, untuk menghormati komandan Angkatan Laut IRGC yang terbunuh, Abdollah Roudaki. Kapal perang mampu membawa helikopter, drone, rudal serang cepat dan berbagai sistem rudal anti-pesawat.
#Iran's Islamic Revolution Guards Corps (IRGC) #Navy received an oceangoing warship capable of carrying aircraft. The homegrown warship is named Rudaki. pic.twitter.com/eVINr9S2fX
— Press TV (@PressTV) November 19, 2020
Kapal itu juga dikatakan akan dilengkapi dengan radar array bertahap 3D, rudal laut-ke-laut dan sistem komunikasi canggih untuk peperangan elektronik.
Sebuah video promosi yang dirilis oleh media Iran menunjukkan Shahid Roudaki membawa berbagai peralatan, termasuk sistem rudal Khordad yang menembak jatuh drone AS senilai $ 200 juta di atas Selat Hormuz pada pertengahan 2019.
BACA JUGA:
- Liga Arab, Suriah Kutuk Kunjungan Pompeo ke Tepi Barat dan Golan
- Iran: Serangan Sekecil Apapun dari AS akan Picu Perang Skala Penuh di Kawasan
Senjata lain termasuk empat peluncur rudal anti-kapal jarak jauh, enam drone Ababil-2, satu helikopter Bell 212, dan senjata anti-pesawat yang dipasang di haluannya.
Janes menggambarkan kapal baru itu sebagai ‘kapal roll-on, roll-off’ yang dapat digunakan “sebagai pangkalan terapung ekspedisi,” menunjuk pada kemudahan sistem yang dapat digunakan di dek datar yang besar.
Kapal tersebut secara resmi bergabung dengan armada Angkatan Laut IRGC dalam sebuah upacara pada hari Kamis yang dihadiri oleh komandan tertinggi IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami dan pejabat militer senior lainnya.
Mengomentari pengiriman kapal ke Angkatan Laut IRGC, Salami memperingatkan bahwa kapal tersebut memberi Republik Islam kemampuan militer baru yang sebelumnya tak terlihat.
“Jika ada yang berusaha mengancam kepentingan bangsa besar ini, mereka pasti tidak akan menemukan tempat yang aman di Bumi,” kata komandan tersebut, menunjuk pada kemampuan jarak jauh kapal. (ARN)