Pakistan, ARRAHMAHNEWS.COM – Menteri HAM Pakistan menghapus cuitannya yang membandingkan perlakuan Presiden Emmanuel Macron terhadap Muslim sebagaimana Nazi memperlakukan orang-orang Yahudi dalam Perang Dunia II. Al-Jazeera pada Minggu (22/11) menyebut bahwa cuitan itu dihapus pasca mendapat desakan Kemenlu Prancis.
Ketika ketegangan terus membara antara bangsa Eropa dan dunia Islam, Shireen Mazari, mantan jurnalis dan anggota aktif dari tim Perdana Menteri Imran Khan, menulis bahwa “Macron melakukan kepada Muslim seperti yang dilakukan Nazi terhadap orang Yahudi”.
BACA JUGA:
- Pakistan Konfirmasi Kematian Pimpinan Teroris Al-Qaeda Ayman Al-Zawahiri
- Prancis Minta AS Tidak Tarik Pasukan dari Irak dan Afghanistan
Ia menambahkan: “Anak-anak Muslim akan mendapatkan nomor ID (anak-anak lain tidak) seperti orang Yahudi yang dipaksa untuk mengenakan bintang kuning di pakaian mereka untuk identifikasi”.
Di bawah postingannya, ia membagikan sebuah artikel yang mengklaim undang-undang Prancis baru akan memberi anak-anak Muslim nomor identifikasi untuk memastikan mereka bersekolah, bagian dari upaya luas negara untuk mencegah radikalisasi kaum muda. Undang-undang tersebut diajukan karena beberapa keluarga tidak menyekolahkan anak mereka di Prancis.
BACA JUGA:
Kicauan Mazari pada Hari Sabtu itu dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Prancis, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan yang menyebut bahwa menteri Pakistan itu berbicara dalam “istilah yang sangat mengejutkan dan menghina” Macron serta seluruh Prancis.
“Kata-kata kebencian ini adalah kebohongan yang mencolok, yang dijiwai dengan ideologi kebencian dan kekerasan,” katanya. “Fitnah seperti itu tidak layak untuk tingkat tanggung jawab ini. Kami menolaknya dengan sangat tegas,” ujar jubir kemenlu Pakistan, Agnes von der Muhll.
“Pakistan harus memperbaiki pernyataan ini dan kembali ke jalur dialog berdasarkan rasa hormat,” ujarnya lebih lanjut. (ARN)
