Rahasiakan ke Publik dan Parlemen, Inggris Kirim Pasukan ke Saudi untuk Lindungi Fasilitas Minyak
Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemerintah Inggris secara diam-diam sudah mengerahkan pasukan untuk menjaga ladang minyak di Arab Saudi tanpa memberitahu parlemen atau publik.
The Independent pada Jumat (27/11) melaporkan bahwa partai-partai oposisi Inggris menuding pemerintah kurang memiliki “Kompas moral” dan menghindari pengawasan (parlemen), sementara para pegiat sosial mengatakan bahwa apa yang terjadi adalah “gejala hubungan beracun” antara pemerintah Inggris dan otokrasi kaya minyak itu.
BACA JUGA:
- Menhan Inggris Konfirmasi Tewasnya Pilot Saudi di Yaman
- Terungkap! Intelijen Inggris Latih Mata-mata Senior Saudi, Mesir dan UEA
Kementerian Pertahanan mengatakan bahwa ladang minyak adalah “infrastruktur ekonomi penting” dan bahwa penembak dari Artileri Kerajaan Resimen ke-16 diperlukan untuk membantu mempertahankan diri dari serangan pesawat tak berawak.
Ironisnya, operasi militer, yang sudah diluncurkan sejak Februari tahun ini, tumpang tindih dengan larangan mengekspor perangkat keras militer ke pemerintahan diktator di Asia Barat itu.
Juli lalu, Pengadilan Banding memblokir kementerian pertahanan untuk melakukan ekspor militer karena kekhawatiran bahwa pasukan Saudi menggunakan senjata Inggris untuk melakukan kejahatan perang dalam konflik mereka dengan negara tetangganya Yaman.
Tindakan hukum sedang berlangsung di pengadilan Inggris untuk memberlakukan kembali larangan tersebut, yang dibuang oleh para menteri pada musim panas setelah menilai bahwa 500 dugaan perang hanya berarti “kemungkinan” pelanggaran hukum humaniter internasional dan “insiden yang terisolasi”.
BACA JUGA:
- Houthi: Rudal Yaman yang Targetkan Aramco 100% Buatan Dalam Negeri
- Rudal Yaman ke Aramco Rusak Malam Pengkhianatan di NEOM
Seorang juru bicara Kementerian Pertahanan mengatakan kepada The Independent: “Menyusul serangan terhadap fasilitas produksi minyak Kerajaan Arab Saudi pada 14 September 2019, kami telah bekerja dengan Kementerian Pertahanan Saudi dan mitra internasional yang lebih luas untuk mempertimbangkan bagaimana memperkuat pertahanan infrastruktur ekonomi pentingnya dari ancaman serangan udara. “
Juru bicara itu menegaskan bahwa pengerahan itu termasuk sistem radar militer canggih untuk membantu mendeteksi serangan pesawat tak berawak, tetapi tidak menjelaskan secara detil “rentang waktu yang tepat atau jumlah personel yang terlibat karena keamanan operasional”.
Belum ada tanggapan yang diberikan Kementerian atas pertanyaan tentang mengapa tidak ada pengumuman yang dibuat di parlemen atau di tempat lain tentang pengerahan pasukan itu.
Menteri Pertahanan James Heappey mengkonfirmasi dalam korespondensi tertulis terpisah bahwa “personel pertahanan Inggris telah menyertai penyebaran radar Giraffe ke Riyadh [ibukota Arab Saudi]”. (ARN)