Akui Barang Milik Pemukim Israel, BDS Kecam Bahrain
Bahrain, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan boikot, divestasi dan Sanksi (BDS) pada Jumat (04/12) mengecam pengakuan Bahrain atas barang-barang pemukiman Israel ditanah Palestina, menyebut pengakuan semacam itu sebagai sebuah “Kejahatan perang”.
Sebelumnya Menteri Perdagangan dan Pariwisata Bahrain Zayed Al-Zayani mengumumkan bahwa negaranya tidak akan memboikot produk-produk permukiman Israel yang dibangun di atas tanah Palestina, dan akan menanganinya dengan cara yang sama seperti berurusan dengan produk yang dibuat di Israel.
BACA JUGA:
- Uni Eropa Desak Israel Segera Selidiki Pembunuhan Bocah Palestina
- Sindikat Jurnalis Palestina Serukan Boikot Media Israel
“Ini adalah penyimpangan mencolok dari sikap Arab dan Islam dan membuat Bahrain, menurut hukum internasional, terlibat dalam kejahatan Israel,” ujar Koordinator BDS Mahmoud Nawajaa.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Nawajaa juga menyatakan: “Pembangunan permukiman Israel di tanah Palestina yang diduduki pada tahun 1967 adalah kejahatan perang,” menunjukkan bahwa pengakuan Bahrain atas permukiman ini “membuatnya menjadi peserta dalam tindakan kejahatan perang terhadap rakyat Palestina”.
BACA JUGA:
- Anggota Kerajaan Bahrain Klaim Kunjungi Al-Aqsha Ditengah Kemarahan Palestina
- Israel Cegah Ratusan Warga Palestina Shalat Jumat di Masjidil Aqsha
Nawajaa percaya bahwa tindakan ini, “Mengungkap sejauh mana Bahrain melaksanakan agenda pemerintahan AS saat ini dan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.”
“Kami yakin bahwa rakyat Bahrain akan memboikot semua produk Israel, tidak hanya yang dari permukiman,” tambah Najawaa. (ARN)