Oposisi Saudi Serukan Gulingkan Rezim
Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Oposisi Saudi menyerukan pengaktifan hak rakyat untuk berpolitik dan memilih, hak untuk memegang jabatan publik, kebebasan berserikat, kebebasan berkeyakinan, berekspresi, kebebasan berpikir, larangan diskriminasi, rasisme dan kebencian, serta kesetaraan semua hak yang dijamin oleh undang-undang dan konstitusi.
Seruan ini terjadi selama piagam pendirian parlemen nasional sementara dan pemerintahan transisi di mana oposisi menuntut pembentukan negara sipil, federal, independen, dan bersatu yang terdiri dari negara-negara bagian yang diatur oleh sistem parlementer yang demokratis untuk menggantikan rezim Arab Saudi, yang mengambil legitimasinya dengan kekerasan, penindasan, tirani, penipuan, dan penjarahan kebebasan dan kekayaan.
BACA JUGA:
- Pangeran Pembangkang Saudi Umumkan Pembentukan Kelompok Politik Oposisi
- Barat Konfirmasi Kudeta Melawan Putra Mahkota pada 21 April di Istana Saudi
Para pendiri meyakini bahwa parlemen ini harus bertumpu pada beberapa landasan, yang paling menonjol di antaranya adalah membebaskan Masjidil Haram dan Nabawi dari kekuasaan keluarga Al-Saud. Membangun negara berdasarkan asas pemisahan kekuasaan, asas demokrasi (asas aturan rakyat, asas pluralisme, asas penyelesaian mayoritas, asas pembatasan kekuasaan, asas supremasi hukum).
BACA JUGA:
- GEGER! Warbler Saudi: Penasehat Putra Mahkota Serukan Kudeta
- Dituduh Terlibat Kudeta, Putra Mahkota Saudi Tangkap 20 Pangeran
Anggota pendiri terdiri dari “Dr. Wissam Al-Rimal Al-Ghafili Al-Shammari Bin Qadran, Penasihat Muhammad Bin Salem Al-Ubaidi Al-Qahtani, dan Dakhil Bin Nasser Bin Hamid Al Saad Al-Qahtani”. (ARN)
Sumber: AlalamTv