Ayatullah Khamenei Ungkap Rencana Pembalasan atas Pembunuhan Jenderal Soleimani
Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, mengatakan pada Rabu (16/12) bahwa “pengusiran pasukan Amerika dari kawasan akan menjadi pembalasan terkuat atas pembunuhan Qassem Soleimani.”
Khamenei menekankan bahwa “balas dendam untuk Qassem Soleimani tidak bisa dihindari, dan kapan pun memungkinkan,” menekankan bahwa “balas dendam ini akan terjadi pada mereka yang memerintahkan dan melakukan pembunuhan”.
BACA JUGA:
- Putri Soleimani: Ayahku Monster Bagi AS tapi Penyelamat bagi Dunia
- Peringatkan Trump, Penasihat Pemimpin Iran: Jangan Bermain-main denga Ekor Singa
Pemimpin Tertinggi Iran itu juga berkata, mengomentari sanksi yang dijatuhkan pada negaranya: “Jika ada kesempatan untuk membatalkan sanksi, maka tidak boleh terlambat, bahkan satu jam, untuk mendapatkan keuntungan dari hal itu.”
Ia melanjutkan, “Kita tidak mengatakan bahwa kita tidak boleh berupaya untuk pencabutan sanksi, karena jika memang memungkinkan untuk pencabutan sanksi tersebut, maka kita tidak boleh menunda bahkan satu jam pun, meskipun ini tertunda selama empat tahun, dan sejak 2016, seharusnya semua sanksi harus dicabut sekaligus. “
“Saya mendukung para pejabat Iran, asalkan mereka melindungi hak-hak rakyat Iran,” dan mengarahkan mereka dengan mengatakan “Saya menyarankan para pejabat Iran untuk bekerja menggagalkan sanksi, sebelum mereka mempertimbangkan untuk penghapusannya, dan (agar mereka) tidak mempercayai musuh”.
BACA JUGA:
- Radar Rusia yang Pertama Deteksi Pesawat Siluman AS Pasca Pembunuhan Soleimani
- Laporan: Pejabat Pentagon Ketakutan Akan Balasan Pembunuhan Soleimani
Khamenei memperingatkan bahwa “pihak asing tidak dapat dipercaya untuk menyelesaikan masalah internal,” menjelaskan bahwa “permusuhan Washington terhadap Iran tidak terbatas pada pemerintahan Presiden Amerika, Donald Trump.”
Lebih jauh, pemimpin Iran itu juga mengecam negara-negara Eropa peserta JCPOA, dengan mengatakan: “Tiga negara Eropa telah berurusan dengan Iran dengan sangat kejam dan munafik, dan musuh tidak boleh dipercaya.” (ARN)