Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Human Rights Watch (HRW) mengatakan Arab Saudi telah menahan ratusan pekerja migran dalam kondisi “mengerikan”, dan menyerukan pembebasan segera.
Organisasi yang berbasis di New York mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Selasa bahwa pusat deportasi di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, “menahan ratusan pekerja migran yang sebagian besar berasal dari Ethiopia dalam kondisi yang sangat tidak manusiawi sehingga mereka diperlakukan dengan buruk”.
BACA JUGA:
- Kejam dan Sadis, Saudi Siksa Ribuan Migran Afrika
- Penghematan Ekonomi, Saudi Buang Warga Afrika ke Perbatasan Yaman
Peringatan tentang kondisi tidak manusiawi dari pusat deportasi, HRW mengatakan para migran ditahan di “ruangan yang sangat penuh sesak dalam waktu yang lama,” bahkan para penjaga telah menyiksa dan memukuli mereka dengan batang logam berlapis karet.
Laporan itu menambahkan bahwa setidaknya tiga orang telah tewas dalam tahanan sejak Oktober.
“Arab Saudi, salah satu negara terkaya di dunia, tidak memiliki alasan untuk menahan pekerja migran dalam kondisi yang memprihatinkan, di tengah pandemi kesehatan, selama berbulan-bulan,” kata Nadia Hardman, peneliti hak-hak pengungsi dan migran di HRW.
“Rekaman video orang-orang yang berdesakan, tuduhan penyiksaan, dan pembunuhan di luar hukum sangat mengejutkan, begitu juga dengan keengganan pihak berwenang untuk melakukan apapun untuk menyelidiki kondisi pelecehan dan meminta pertanggungjawaban mereka,” tambahnya.
BACA JUGA:
- Arab Saudi dan UAE Rekrut Tentara Bayaran dari Afrika
- PBB Konfirmasi Serangan Saudi-AS ke Kamp Migran Afrika di Saadah, Yaman
HRW mengutip para tahanan yang mengatakan bahwa beberapa dari mereka telah terinfeksi virus corona tetapi tidak ada tindakan yang diambil untuk mengendalikan penyebaran penyakit tersebut.
“Pihak berwenang Saudi harus segera membebaskan tahanan yang paling rentan dan memastikan bahwa penahanan hanya digunakan sebagai langkah luar biasa sebagai upaya terakhir,” organisasi yang berbasis di New York menyimpulkan.
“Ini harus segera mengakhiri penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya, serta memastikan bahwa kondisi penahanan memenuhi standar internasional”.
Para migran tidak hanya berasal dari Ethiopia tetapi juga dari negara-negara Afrika atau Asia lainnya, ditangkap dan menunggu deportasi di tengah pandemi virus corona. Otoritas Saudi mengklaim bahwa para migran tidak memiliki izin tinggal yang sah. (ARN)
Sumber: PressTV