Guardian: Penahanan Berkelanjutan Mantan Putra Mahkota Saudi Ancam Keamanan Barat
London, ARRAHMAHNEWS.COM – Surat kabar Inggris “Guardian” membuat kabar mengejutkan dengan merilis rincian investigasi dari British House of Commons, mengenai Mohammed bin Nayef, mantan putra mahkota, yang ditahan di penjara kerajaan oleh Mohammed bin Salman.
Dalam konteks ini, editor diplomatik di surat kabar “Guardian”, Patrick Wintour, mengatakan bahwa penahanan berkelanjutan terhadap mantan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef merupakan “Ancaman keamanan bagi Barat”.
BACA JUGA:
- CIA Ancam MbS Kembalikan Tahta Kerajaan Saudi Kepada Mohammed bin Nayef
- Pengacara Bin Nayef Tuntut YouTube Hapus Video yang Rusak Nama Baiknya
Patrick Wintour dalam laporannya juga menunjukkan temuan komite dari British House of Commons, bahwa penahanan Mohammed bin Nayef melanggar hukum internasional dan melemahkan keamanan Inggris dan Barat.
Menurut Guardian, Mohammed bin Nayef tidak dapat mengajukan banding atas penahanannya di hadapan hakim independen, dan dia tidak diberikan akses ke pengacara.
Mantan putra mahkota yang digulingkan dalam kudeta, kasusnya tidak ditinjau untuk menentukan apakah pantas untuk melanjutkan penahanannya, dan dia tidak diizinkan untuk menemui keluarga atau dokternya, menurut laporan itu.
BACA JUGA:
- Pendukung Putra Mahkota Saudi Serang Pangeran Bin Nayef
- Geger! Putra Mahkota Saudi Tuduh Pangeran Nayef Korupsi 15 Miliar Dolar
Laporan “Penjaga” juga menunjukkan bahwa Mohammed bin Nayef baru-baru ini dibebaskan dari kurungan isolasi setelah sembilan bulan, tetapi dia akan dikembalikan ke sel isolasi kecuali dia menanggapi ancaman dan tuduhan Mohammed bin Salman.
Surat kabar itu menekankan bahwa penangkapan lawan politik adalah salah satu alasan kegagalan Riyadh dalam upayanya menangani catatan HAM. (ARN)