Analisa

Abdel Bari Atwan: Takut Rudal Iran, Israel Rayu Biden Kekang Tehran

Abdel Bari Atwan: Takut Rudal Iran, Israel Rayu Biden Kekang Tehran

Iran, ARRAHMAHNEWS.COMAbdel Bari Atwan, pemimpin redaksi surat kabar Raaialyoum, mengatakan bahwa Israel yang takut akan kekuatan dan rudal jarak jauh Iran meminta Presiden terpilih AS Joe Biden untuk mengekang Tehran dengan membuat kesepakatan baru.

“Kubah Besi (Iron dome) tidak bisa melindungi kalian! kalian takut dengan rudal Iran dan sekarang memohon Biden dan Eropa untuk melakukan pembicaraan nuklir baru dengan Iran dengan prasyarat bahwa Iran tidak boleh memiliki rudal jarak jauh dan serangan presisi”, kata Atwan, dalam komentar yang ditujukan  kepada para pejabat Israel, menambahkan,” Mereka menginginkan perjanjian selama 30 tahun, artinya mereka ingin menambahkan 15 tahun lagi pada perjanjian saat ini dan memperpanjangnya hingga 2035″.

BACA JUGA:

Iran telah membuat kemajuan menakjubkan di bidang kekuatan misil dan Israel mengatakan bahwa mereka memiliki Kubah Besi untuk menangkalnya, tetapi Kubah Besi itu telah gagal dan Israel ingin menjualnya ke negara-negara Arab,” tambahnya, mencatat bahwa Tel Aviv mengetahui bahwa perisai untuk melawan serangan udara itu tidak ada gunanya melawan rudal Iran.

Atwan juga merujuk pada keserakahan Turki untuk membeli sistem pertahanan rudal, dan mengatakan Ankara telah memahami bahwa rudal AS tidak efisien dan oleh karena itu menuntut untuk membeli perisai pertahanan S-400 Rusia.

Para pejabat Iran dalam beberapa tahun terakhir berulang kali menentang pembicaraan tentang masalah pertahanan dan rudal, menegaskan kembali bahwa komponen kekuatan negara itu bukan untuk dikompromikan.

BACA JUGA:

Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Mayjen Hossein Salami menggarisbawahi bahwa musuh tidak akan pernah bisa menghentikan kemajuan dan perkembangan Iran di bidang pertahanan atau membujuk negara itu untuk bernegosiasi tentang masalah ini.

“Kami tidak akan pernah berhenti meningkatkan kemampuan pertahanan dan kami tidak akan mundur karena itu termasuk di antara garis merah kami dan oleh karena itu, masalah kemampuan pertahanan tidak dapat dinegosiasikan, tidak dapat dimodifikasi, tidak dapat dihentikan dan dikendalikan (pihak lain),” kata Jenderal Salami, berpidato di sebuah upacara di Teheran pada November 2019 lalu.

Ditanya apakah Iran akan setuju untuk mengambil bagian dalam pembicaraan rudal di bawah tekanan dan sanksi AS, dia berkata, “Ini tidak akan pernah terjadi.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca