Pesan Perang ke Iran, Kapal Nuklir AS Akan Lintasi Selat Hormuz
Washington, ARRAHMAHNEWS.COM – Pentagon pada hari Senin (21/12), mengumumkan bahwa kapal selam nuklir AS akan melintasi selat Hormuz untuk pertama kalinya, dengan pengawalan kapal perang lainnya.
Seorang pejabat Pentagon mengatakan bahwa kapal selam nuklir ini adalah pesan kuat kepada Iran dan komitmen AS untuk melindungi sekutunya, serta menegaskan bahwa kapal selam USS Georgia dilengkapi dengan lebih dari 150 rudal Tomahawk.
BACA JUGA:
- Parlemen Irak Tolak Negosiasi Apapun yang Perkuat Kehadiran Amerika
- Kapal Perang AS Digiring 5 Kapal Perang Iran di Selat Hormuz
Penyeberangan kapal selam ini terjadi hanya beberapa jam setelah komandan pasukan AS di Timur Tengah, Jenderal Frank McKenzie, mengatakan bahwa negaranya “siap merespon” jika Iran menyerangnya pada peringatan satu tahun pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani.

Pentagon, AS
“Kami siap membela diri dan sekutu kami di kawasan ini, dan kami siap merespons jika diperlukan,” katanya kepada wartawan.
Ini juga terjadi sehari setelah Zona Hijau di Baghdad menjadi sasaran lima roket Katyusha, dengan beberapa proyektil mendarat di dekat kedutaan AS di Irak.
Menteri Luar Negeri AS menuduh “pasukan populer yang didukung Iran” melakukan serangan ke Zona Hijau Baghdad, “pasukan populer yang didukung Iran sekali lagi secara mencolok dan sembrono menyerang zona hijau di Baghdad”.
BACA JUGA:
- AS Tak Terima Kapal Perangnya Dikejar Kapal Garda Revolusi Iran: Video
- Video: AS Tuduh 11 Kapal Iran Pepet Kapal Perangnya di Teluk Persia
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh, mengatakan bahwa Iran mengutuk serangan tersebut, namun memperingatkan bahwa waktu serangan roket tersebut tampaknya bertepatan dengan hari-hari terakhir masa jabatan Presiden AS Donald Trump.
Ketegangan antara Iran dan AS meningkat tinggi selama lebih setelah pembunuhan Qassem Soleimani dan Wakil Kepala Unit Mobilisasi Populer Irak, Abu Mahdi Al-Mohandis. Republik Islam Iran untuk pertama kalinya menanggapi secara langsung sejak berdirinya Republik Islam pada 1979. (ARN)
Sumber: AlmasdarNews