Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Kelompok anti-teror Irak, Kataib Hizbullah, menyebut bahwa serangan roket minggu lalu terhadap kedutaan AS di Baghdad adalah serangan bendera palsu dan sebuah plot yang dibuat oleh Washington sendiri.
Muhammad Mohi, juru bicara Kataib Hizbullah, yang merupakan bagian dari Unit Mobilisasi Populer (PMU) negara itu, membuat komentar tersebut dalam sebuah wawancara dengan penyiaran berita Al-Jazeera, mengatakan Washington adalah “satu-satunya penerima keuntungan” dari “Serangan” itu karena mereka “Ingin meningkatkan tekanan pada kelompok perlawanan Irak”.
BACA JUGA:
- Pasca Kedubes AS di Rudal, Para Pejabat Keamanan AS Mendadak Gelar Pertemuan
- Irak Tangkap Beberapa Pelaku Serangan ke Kedubes AS
Pada tanggal 20 Desember, serangkaian roket Katyusha mendarat di dekat kompleks kedutaan AS, yang berada di dalam Zona Hijau yang dijaga ketat di Baghdad. Serangan itu menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan disana.

Kedubes Amerika Serikat di Baghdad
Mohi mengatakan bahwa tekanan oleh AS itu semakin diperkuat ketika warga Irak bersiap untuk memperingati tahun pertama pembunuhan komandan anti-teror Iran Qassem Soleimani, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil kepala PMU, dalam sebuah serangan udara AS di dekat bandara Baghdad pada 3 Januari.
BACA JUGA:
- Para Tokoh Irak Serempak Kecam Serangan Roket Kedubes AS di Baghdad
- BreakingNews! Kedubes AS di Baghdad Dihujani Roket
Setelah aksi terorisme itu, parlemen Irak memberikan suara yang sangat mendukung resolusi yang menyerukan pengusiran pasukan AS dari negara Arab tersebut.
Sentimen anti-Amerika terus meningkat dalam beberapa hari terakhir karena warga Irak marah dengan keputusan presiden AS untuk mengampuni empat penjahat perang, Kontraktor Blackwater, yang telah dipenjara karena membunuh warga sipil Irak yang tidak bersenjata di Baghdad pada 2007. (ARN)
