Timur Tengah Memanas, Hizbullah Ganda dan Siagakan Rudal Presisi
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Kondisi konflik Timur Tengah saat ini memanas, Pemimpin Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon, mengatakan pada hari Minggu (27/12) bahwa kelompoknya sekarang memiliki dua kali lebih banyak rudal berpandu presisi dari tahun lalu, menegaskan bahwa upaya Israel untuk mencegah kelompok itu untuk memperoleh senjata telah gagal total.
Hassan Nasrallah, dalam wawancara akhir tahun dengan TV Arab Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut, mengatakan bahwa kelompoknya memiliki kemampuan untuk menyerang Israel dimana saja di negara illegal tersebut.
BACA JUGA:
- WOW! Sekjen Hizbullah Ungkap Upaya Pembunuhan Dirinya
- Sekjen Hizbullah: Israel Siaga Tinggi Pasca Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran
Nasrallah mengatakan bahwa ketika Israel mengancam melalui seorang pejabat AS untuk menargetkan fasilitas Hizbullah di wilayah timur Bekaa, kelompoknya memperingatkan akan membalas serangan semacam itu.

Sekjen Hizbullah Live
Sekretaris Jenderal Hizbullah, Sayed Hassan Nasrallah pada Hari itu juga mengatakan tidak ada data seputar niat Israel atau AS untuk melakukan suatu operasi sebelum akhir masa kepresidenan Trump, menyebut presiden AS itu sebagai “Orang gila yang berada dalam taraf kegilaan yang parah”.
BACA JUGA:
- Ketua Dewan Hizbullah: Semua Tekanan AS dan Israel Gagal
- Hizbullah: Jika Soleimani Tak Bahaya Bagi AS, Kenapa Trump Membunuhnya?
“Ini bukan hanya tentang Iran, Lebanon atau Palestina tetapi bahkan pemimpin Republik dan Demokrat khawatir tentang apa yang bisa ia lakukan”, ujar Nasrallah, menekankan bahwa “Poros perlawanan harus berhati-hati selama beberapa minggu ini sehingga tidak akan ” terseret ke dalam konfrontasi yang tidak diperhitungkan sebelumnya… “.
Sayyid Nasrallah remehkan ancaman Israel dengan menunjukkan sebuah kepastian bahwa “ketika Anda mendengar orang-orang Israel melancarkan ancaman di media, ketahuilah bahwa tidak akan ada tindakan … dan semua tindakan yang terjadi di perbatasan dengan Lebanon hanya mengungkapkan ketegangan dan kekhawatiran Israel”.
Sekjen Hizbullah itu juga menekankan bahwa Israel telah dalam keadaan waspada selama berbulan-bulan karena takut akan serangan balasan atas kematian salah satu anggota Hizbullah di Suriah.
“Semua latihan dan tindakan yang diambil Israel di perbatasan karena mereka sadar bahwa kami akan membalas mereka. Israel berada dalam keadaan kebingungan dan mengakui bahwa rudal perlawanan dapat mencapai tujuan yang akurat di setiap tempat di dalam wilayah pendudukan, katanya, memastikan bahwa “Perlawanan menurut rakyat di Lebanon Selatan adalah perisai dan bukan beban”. (ARN)