Tanggapi Pengerahan Bomber AS, Zarif: Iran Siap Perang
Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Menanggapi provokasi terus-menerus dari AS jelang peringatan satu tahun gugurnya Jenderal Iran Qassem Soleimani, dan hari-hari berakhirnya pemerintahan Trump, Menteri Luar Negeri Iran Jawad Zarif memperingatkan bahwa Iran sepenuhnya siap untuk membela rakyat dan keamanan mereka.
“Alih-alih memerangi Covid di AS, @realDonaldTrump & gerombolannya membuang-buang miliaran dolar untuk menerbangkan B52 & mengirim armada-armadanya ke wilayah KAMI,” ujar Zarif dalam postingan twitternya pada hari Kamis (31/12) di tengah laporan bahwa pesawat Amerika diterbangkan ke wilayah Teluk Persia.
BACA JUGA:
- Jelang Peringatan Kematian Soleimani, AS Kirim 2 Pesawat Bomber ke Timur Tengah
- Analis: Akankah Israel dan Iran Perang?
“Intelijen dari Irak telah menunjukkan rencana MENCIPTAKAN dalih palsu untuk perang,” katanya lebih lanjut.

Menlu Iran, Javad Zarif
“Iran tidak mencari perang tetapi akan TERBUKA & LANGSUNG membela rakyatnya, keamanan & kepentingan vitalnya,” tegas Menlu Iran tersebut.
Instead of fighting Covid in US, @realDonaldTrump & cohorts waste billions to fly B52s & send armadas to OUR region
Intelligence from Iraq indicate plot to FABRICATE pretext for war.
Iran doesn't seek war but will OPENLY & DIRECTLY defend its people, security & vital interests.
— Javad Zarif (@JZarif) December 31, 2020
Sebelumnya pada hari yang sama, Kepala Dewan Strategis Iran untuk Hubungan Luar Negeri, Kamal Kharrazi, menyebut bahwa gerakan militer AS di kawasan adalah ‘perang psikologis’.
BACA JUGA:
- Kampanye Perang Iran: Kami Siap Hancurkan Musuh Dimanapun
- Pesan Perang Iran, IRGC Gelar Latihan Militer Akbar di Teluk Persia dan Selat Hormuz
“Gerakan ini sebenarnya hanyalah perang psikologis, Amerika dan Zionislah yang mengkhawatirkan tindakan Iran; jadi mereka memulai perang psikologis dengan kehadiran militer di kawasan,” katanya, menambahkan,”Tidak ada yang perlu khawatir tentang perang psikologis ini. Kita harus memiliki kesiapan penuh dan jika mereka melakukan kesalahan sedikit saja, mereka pasti akan menerima respon yang serius.” (ARN)
Sumber: MehrNews