Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Mufti Suriah pada hari Jumat, mengatakan bahwa martir Qassem Soleimani tidak pergi dari Iran ke Irak, Suriah, Lebanon dan Gaza untuk menyebarkan ideologi, doktrin atau mazhab, tetapi dia keluar untuk mengatakan bahwa kita adalah satu bangsa, satu umat dan perbatasan tidak membatasi kami untuk saling mendukung dan menolong satu sama lain.
Dalam pidatonya saat upacara peringatan satu tahun martir Qassem Soleimani, Abu Mahdi al-Muhandis dan rekan-rekannya, Mufti Suriah, Syekh Ahmad Badruddin Hassoun, mengatakan “Peringatan ini bukanlah untuk mengenang dua syuhada, ini adalah tentang memperingati dua pemimpin yang membuka jalan perlawanan”.
BACA JUGA:
- Peristiwa Besar 2020, Pembunuhan Soleimani, Covid, Hingga Normalisasi
- Suriah Sahkan UU Larang Ulama Mengobarkan Perpecahan Sektarian
Dalam pidatonya pada kesempatan tersebut, Syekh Hassoun menyatakan bahwa “Suriah berdiri bersama Iran, kita datang, dan pantang bagi kita kehinaan,” menambahkan bahwa Imam Khomeini telah menghancurkan batasan-batasan dan melepaskan belenggu atas rakyat Iran dan mempersembahkan darah untuk membebaskan Yerusalem.

Grand Mufti Suriah, Badreddin Hassoun
Dia menambahkan, “Pesan kami hari ini adalah bahwa martir Qassem Soleimani tidak pergi dari Iran ke Irak, Suriah, Lebanon dan Gaza untuk menyebarkan ideologi, doktrin atau mazhab. Sebaliknya, dia keluar untuk mengatakan bahwa kami adalah satu bangsa, satu umat dan perbatasan tidak membatasi kami untuk saling mendukung dan menolong satu sama lain”.
BACA JUGA:
- Kesaksian Putra Ulama Al-Buthi, Tidak Ada Perang Sektarian (Sunnah-Syiah) di Suriah
- Sektarian, Propaganda Wahabi Saudi dan AS yang Dimainkan di Suriah
Mufti Hassoun juga menekankan bahwa “umat Islam harus berhenti meminta PBB dan lainnya untuk membela Palestina. Kita harus berdiri sebagaimana Qassem Soleimani berdiri di Irak, yang menyerukan penghapusan pasukan Amerika dan berdiri di Lebanon Selatan yang mempermalukan pasukan Zionis.” (ARN)
