Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Otoritas Iran mengumumkan bahwa mereka akan melanjutkan program nuklir, dan melanjutkan pekerjaan di fasilitas nuklir bawah tanah di Fordow.
“Beberapa menit lalu, proses produksi 20% uranium yang diperkaya telah dimulai di kompleks pengayaan Fordow,” kata juru bicara pemerintah Ali Rabeie kepada kantor berita Mehr.
BACA JUGA:
- Irak Tuntut Kejahatan Besar AS yang Gunakan Bom Uranium
- Jubir JCPOA: Pengayaan Uranium Iran Tidak Melanggar Perjanjian Nuklir
Menyikapi berita tersebut, Badan Energi Atom Internasional menyatakan bahwa para pengawas sedang memantau kegiatan di kompleks tersebut. Direktur Jenderal Rafael Mariano Grossi berencana akan menyerahkan laporan kepada negara-negara anggota dalam beberapa hari mendatang.

Fasilitas Nuklir Fordow iran
Pada November, parlemen Iran mengesahkan RUU yang dijuluki “Tindakan Strategis untuk Penghapusan Sanksi”, yang menetapkan kegiatan intensif dalam penelitian nuklir setelah pembunuhan fisikawan nuklir Mohsen Fakhrizadeh. Ini termasuk peningkatan pengayaan uranium menjadi 20 persen atau lebih.
BACA JUGA:
- Iran: Kami Mampu Memburu Kapal Selam Nuklir AS
- Legislator: UU Kontra-Sanksi Kesempatan Bagus Kembangkan Industri Nuklir Iran
Menurut laporan Badan Energi Atom Internasional yang dikeluarkan pada September 2020, cadangan uranium Republik Islam Iran telah mencapai 2.105 kg, atau sekitar 10 kali jumlah yang diizinkan berdasarkan kesepakatan nuklir Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Namun, ini masih jauh di bawah sekitar 7.000 kg bahan nuklir yang dimiliki negara sebelum penandatanganan perjanjian pada tahun 2015, dan tingkat pengayaan saat ini masih belum cukup untuk membuat bom nuklir. (ARN)
