Sekjen Hizbullah: Suara Pengusiran Pasukan AS dari Kawasan Menguat
Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Sejak Pentagon membunuh komandan anti-teror populer Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani dan teman-temannya pada Januari 2020, ada seruan yang meningkat untuk pengusiran pasukan AS dari kawasan, dan ini hanya salah satu dampak dari tindakan teror pengecut tersebut. Sekretaris jenderal gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah menyampaikan pesan ini dalam pidatonya memperingati satu tahun gugurnya pahlawan dari poros perlawanan tersebut.
“Salah satu hasil utama dari pembunuhan Jenderal Soleimani dan wakil komandan Unit Mobilisasi Populer Irak Abu Mahdi al-Muhandis adalah seruan yang dibuat untuk pengusiran pasukan Amerika Serikat dari kawasan”, kata Sayyed Hassan Nasrallah dalam pidatonya pada Minggu malam (03/01) yang disiarkan langsung dari Beirut pada peringatan pertama satu tahun pembunuhan yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump tersebut.
BACA JUGA:
- Mantan PM Irak Bongkar Komunikasi Trump Sebelum Bunuh Soleimani
- Warga Irak Banjiri Lokasi Pembunuhan Soleimani-Muhandis
“Seruan seperti itu tidak dilakukan sebelum pembunuhan tersebut. Kemartiran para pemimpin perlawanan ini menempatkan pasukan AS di jalur meninggalkan Irak,” tambah pemimpin Hizbullah itu.

Sekjen Hizbullah Pidato Peringati Setahun Pembunuhan Soleimani
Pemimpin Hizbullah itu mengatakan bahwa Jenderal Soleimani adalah pahlawan dan ikon pengorbanan, kesetiaan, dan pembela yang tertindas.
Nasrallah kemudian berbicara kepada AS, rezim Israel dan semua orang yang berkonspirasi melawan front perlawanan, berkata, “Ketika Anda membunuh para pemimpin kami, kami menjadi lebih bertekad dan berpikiran kuat untuk menuntut hak-hak kami”.
BACA JUGA:
- Parlemen Ingatkan Tsunami Krisis di Irak dan Timteng Jika Pasukan AS Tidak Diusir
- Konvoi Logistik Koalisi AS Kembali Diserang di Perbatasan Kuwait-Irak
“Mereka yang berpikir untuk melemahkan kami melalui pembunuhan, perang dan serangan bom mobil sedang berkhayal. AS percaya bahwa hal itu dapat melemahkan Iran dan poros perlawanan dengan membunuh Qassem Soleimani, tetapi kami adalah orang-orang yang tahu bagaimana mengubah ancaman menjadi peluang”.
“Ketegangan meningkat tinggi di kawasan,” tambahnya, “dan ada kekhawatiran besar di antara negara-negara Teluk Persia. Rezim Tel Aviv sangat waspada atas kemungkinan pembalasan Iran pada peringatan pembunuhan tersebut. (ARN)