Amerika

Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump

Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM Twitter menangguhkan akun Presiden Donald Trump secara permanen (#TrumpBanned) pada hari Jumat (08/02), dengan alasan “berisiko memicu kekerasan lebih lanjut”.

Akun presiden, dengan 88 juta pengikut itu awalnya diblokir selama 12 jam pada hari Rabu dengan pihak twitter mengklaim pelanggaran berat terhadap kebijakan Integritas Sipil perusahaan sosial media tersebut, setelah ia menggunakan platformnya untuk mengutuk Wakil Presiden Mike Pence saat pendukungnya menyerbu Capitol.

BACA JUGA:

“Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” kata perusahaan itu dalam sebuah tweet sebagaimana dikutip NBC News.

Twitter Tutup Permanen Akun Donald Trump

Twitter Suspend Akun Donald Trump

Akun yang telah digunakan Trump selama bertahun-tahun untuk menyampaikan setiap pemikirannya, untuk mencela musuh-musuhnya dan memuji teman-temannya, untuk menyampaikan pernyataan palsu yang tak terhitung dan pengumuman resmi Gedung Putih itu menghilang begitu saja. Tiba-tiba tidak mungkin untuk melihat tweet sebelumnya, atau bahkan untuk melihat reaksinya terhadap keputusan Twitter. Sebaliknya, akun kosongnya dan ditandai: “Akun ditangguhkan”.

Upaya Trump untuk men-tweet dari akun terkait juga diblokir. Pada satu titik, dia men-tweet dari akun kampanyenya, tetapi akun itu segera ditangguhkan.

BACA JUGA:

Dalam sebuah posting blog, Twitter merinci alasan di balik keputusan tersebut.

“Dalam konteks peristiwa mengerikan minggu ini, kami menjelaskan pada hari Rabu bahwa pelanggaran tambahan terhadap Peraturan Twitter berpotensi menghasilkan tindakan yang sama,” tulis Twitter. “Kerangka kepentingan publik kami ada untuk memungkinkan publik mendengar dari pejabat terpilih dan pemimpin dunia secara langsung. Itu dibangun di atas prinsip bahwa orang-orang memiliki hak untuk meminta pertanggungjawaban di tempat terbuka”.

“Namun, kami telah menjelaskan selama bertahun-tahun bahwa akun-akun ini tidak boleh melanggar aturan kami dan tidak dapat menggunakan Twitter untuk menghasut kekerasan,” lanjut postingan tersebut. “Kami akan terus bersikap transparan seputar kebijakan kami dan penegakannya”.

NBC melaporkan bahwa Gedung Putih tidak menanggapi permintaan komentar seputar hal ini. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca