Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Tampaknya mantan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tidak membuang waktu untuk memicu spekulasi tentang kemungkinan ambisi nasionalnya. Pada hari Kamis (21/01), hari pertamanya sebagai warga negara biasanya setelah berakhirnya pemerintahan Presiden Trump, Pompeo mentweet “1.384 hari.”
Dan itu adalah jumlah hari hingga pemilihan presiden berikutnya, pada November 2024. Beberapa waktu terakhir, sebelum cuitan Pompeo, rumor sudah mulai beredar bahwa ia akan mencalonkan diri dalam pemilihan 2024 sebagai calon dari Partai Republik.
BACA JUGA:
- China Sanksi Pompeo, Bolton dan Puluhan Pejabat Era Trump
- Imran Khan: Tidak Ada Satupun di Dunia yang Percaya Mike Pompeo
1,384 days
— Mike Pompeo (@mikepompeo) January 21, 2021
Menurut laporan Foxnews, Pompeo, mantan anggota kongres dari Kansas yang menjabat sebagai direktur CIA di bawah Trump sebelum menjadi diplomat top Amerika ini, dianggap sebagai salah satu dari lebih dari selusin calon presiden GOP 2024 yang potensial.

Mike Pompeo
Rumor soal Pompeo dan kemungkinan pencalonan diri dalam pemilu 2024 bahkan sudah menjadi pembahasan dalam sebuah artikel khusus di media China, South China Morning, November lalu.
Menegaskan bahwa siapapun presiden yang menjabat di AS, apakah Joe Biden atau Trump, sikap anti-China Washington tidak mereda, artikel itu menyebut bahwa diatas semuanya, yang benar-benar akan jadi mimpi buruk bagi Beijing adalah melihat Mike Pompeo di Gedung Putih.
BACA JUGA:
- AS Semakin Terhina, Para Pejabat Eropa Tolak Temui Pompeo
- AS Tuding Iran Pangkalan Baru Al-Qaeda, Zarif “Semprot” Pompeo
“Lupakan Joe Biden atau Donald Trump, skenario mimpi buruk yang sebenarnya bagi Beijing adalah menteri luar negeri saat ini akan mengambil alih Gedung Putih dalam empat tahun,” bunyi artikel tersebut.
Artikel itu juga menekankan bahwa Biden kemungkinan besar bakal seperti Obama kedua. Dia mungkin lebih konsisten dalam pendekatannya terhadap negosiasi dengan Beijing, tetapi sepertinya dia tidak akan bersikap lunak atas konflik mendasar dalam senjata, teknologi, dan perdagangan. (ARN)
