48 Jam Biden Berkuasa, AS “Curi” Minyak Suriah
Mereka memasuki Suriah dari Irak melalui penyeberangan al-Waleed untuk membawa senjata dan peralatan logistik ke pangkalan di provinsi Hasakah dan Deir Ezzor.
Damaskus, ARRAHMAHNEWS.COM – Komentator geo politik internasional asal Lebanon Sarah Abdallah di akun twitternya mengatakan bahwa Joe Biden baru saja menjadi Presiden AS selama 48 jam dan dia sudah mengirim konvoi besar militer AS #Syria untuk menjaga pencurian minyak Suriah.
Bahwa ini terjadi bersamaan dengan banyaknya laporan yang menyatakan pasukan AS yang pergi ke Irak bukanlah kebetulan belaka. Biden meningkatkan perang.
Joe Biden’s barely been President for 48 hours and he’s already sent a large US military convoy into #Syria to maintain the theft of Syrian oil.
That this happens alongside reports of more US troops going to Iraq isn’t a mere coincidence.
Biden is ramping up the wars.
— Sarah Abdallah (@sahouraxo) January 22, 2021
BACA JUGA:
- Tak Tahu Malu, Trump Terang-terangan Curi Minyak Suriah
- AS Kembali Kirim 120 Tanker Minyak Curian dari Suriah ke Irak
Konvoi besar militer AS memasuki timur laut Suriah pada hari Kamis, kantor berita negara Suriah SANA melaporkan, mengutip sumber di lapangan.

Konvoi Kendaraan Militer AS di kota Al-Jawadiyah Suriah, 17 Desember 2020
Menurut laporan itu, konvoi itu terdiri dari sekitar 40 truk dan kendaraan lapis baja dan didukung dari udara oleh helikopter.
Mereka memasuki Suriah dari Irak melalui penyeberangan al-Waleed untuk membawa senjata dan peralatan logistik ke pangkalan di provinsi Hasakah dan Deir Ezzor.
Media lokal lainnya melaporkan bahwa manuver semacam itu bukanlah hal yang aneh karena AS kerap memindahkan peralatan transfer dari Irak dan Suriah.
BACA JUGA:
- Militer AS Pindahkan 37 Truk Tangki Minyak Curian dari Suriah ke Irak
- Berebut Barang Curian, Teroris Pro Turki dan Takfiri Saling Serang di Suriah
Pada saat yang sama, SANA juga melaporkan bahwa sekitar 200 tentara AS tiba di provinsi Hasakah dengan helikopter.
Menurut laporan itu, pasukan akan ditempatkan di ladang minyak terdekat, dengan Suriah timur yang dikuasai Kurdi yang kaya akan sumber daya energi.
Koalisi pimpinan AS telah bekerjasama dengan Kurdi selama kampanye melawan kelompok teroris ISIS di Suriah, pasukan Kurdi bekerja sebagai koordinator darat untuk jet koalisi selama serangan udara.
Pada akhir 2020, Presiden AS saat itu Donald Trump memerintahkan pasukan AS ditarik dari daerah itu untuk ditempatkan kembali ke Irak. (ARN).