Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Lebih dari 300 organisasi anti-perang dan kemanusiaan di seluruh dunia menandatangani seruan untuk diakhirinya agresi brutal Saudi di Yaman.
Pernyataan tersebut menyerukan aksi internasional pada 25 Januari, beberapa hari setelah pelantikan Joe Biden dan sehari sebelum inisiatif investasi masa depan “Davos” di gurun Arab Saudi.
“Perang terus berlanjut karena negara-negara Barat seperti Amerika, Inggris dan Prancis terus mempersenjatai Arab Saudi dan memberikan dukungan militer, politik dan logistik,” bunti pernyataan itu yang dikutip oleh PressTV. Barat adalah peserta aktif dan memiliki kekuatan untuk menghentikan perang dan krisis kemanusiaan paling akut di dunia.
BACA JUGA:
- Pakar: Kehadiran AS di Irak Akan Suburkan Aksi Terorisme
- Zakharova: Rusia Tak Terima Campur Tangan AS terkait Unjuk Rasa
“Agresi Saudi ke Yaman adalah kejahatan, begitu juga blokade yang diberlakukan. Kelanjutan dari dua hal ini merupakan kejahatan ganda,” juru bicara Houthi Mohammed Abdul Salam menulis di akun Twitter-nya pada hari Sabtu.
Penandatangan pernyataan anti-perang di antaranya adalah organisasi dari Yaman, Amerika Serikat, Austria, Bangladesh, Kanada, Chili, Siprus, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman, India, Italian, Belanda, Polandia, Spanyol, Korea Selatan, Swedia, Swiss dan beberapa negara lainnya.
Mereka menyatakan bahwa perang di Yaman adalah buatan manusia, oleh karena itu dapat diakhiri. Dan menuntut Barat untuk menghentikan agresi Saudi ke Yaman. Menghentikan penjualan senjata dan dukungan militer pada Saudi dan UEA. Mencabut blokade atas Yaman dan membuka bandara dan pelabuhan untuk memulihkan serta memperluas bantuan kemanusiaan untuk rakyat Yaman.
“Kami meminta setiap individu dan organisasi di mana pun untuk menggelar protes di kota-kota mereka dan menjelaskan bahwa dunia mengatakan tidak pada perang melawan Yaman,” kelompok hak asasi menambahkan. (ARN)