Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Perusahaan Keamanan Siber Israel mengakui bahwa sebuah kelompok siber yang terkait dengan Hizbullah telah berhasil meretas jaringan internet dan telepon seluler di negara pendudukan itu, menyebutnya sebagai kampanye “spionase global”.
Dalam laporannya pada Hari Kamis (28/01), Hareetz menyebut bahwa ClearSky Cyber Security yang berbasis di Tel Aviv menekankan bahwa kelompok yang dikenal sebagai Lebanon Cedar menggunakan perangkat lunak, dan teknik yang ditautkan ke peretas negara Iran di masa lalu untuk menerobos lebih dari 250 server target di Amerika Serikat, Inggris, Mesir, Yordania, Lebanon, Israel, dan Wilayah yang dikuasai Palestina di Tepi Barat.
BACA JUGA:
- Israel Restui Kesepakatan Saudi-Mesir Terkait Pulau Tiran dan Sanafir
- Diduga Serangan Siber Iran, Hampir Seluruh Israel Listrik Padam
“Kami menilai bahwa ada lebih banyak perusahaan yang telah diretas dan informasi berharga telah dicuri dari perusahaan-perusahaan ini selama beberapa bulan dan tahun,” kata perusahaan itu dalam sebuah laporan.
“Sejak 2015, Lebanon Cedar APT, juga disebut sebagai ‘Volatile Cedar’, mempertahankan profil rendah dan beroperasi di bawah radar,” kata laporan itu.
BACA JUGA:
- Israel Akui Gagal Cegah Hizbullah Miliki Rudal Presisi
- Pakar: Rudal Presisi Hizbullah Bisa Lumpuhkan Sistem Vital Israel
Laporan Hareetz mengatakan bahwa laporan itu menyebut ClearSky mungkin menggunakan server di Amerika Serikat dan Inggris untuk meluncurkan serangan, sementara server di Timur Tengah dan dunia Arab yang lebih luas kemungkinan besar menjadi target. Serangan itu dimulai akhir 2019 dan berlanjut secara diam-diam sepanjang 2020. (ARN)