Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Provinsi Daraa kembali menyaksikan gelombang kekerasan sejak awal tahun, di tengah mobilisasi Tentara Arab Suriah (SAA) ke beberapa wilayah di Selatan Suriah.
Menurut laporan terbaru dari provinsi Daraa, Tentara Arab Suriah dalam keadaan siaga tinggi setelah serangkaian serangan terkoordinasi yang diluncurkan oleh sel-sel tidur FSA dan sekutunya.
Peningkatan kekerasan di Daraa terjadi setelah seorang gubenur dibunuh oleh sekelompok penyerang, yang diyakini merekonsiliasi pemberontak dari Free Syirian Army, kantor berita SANA melaporkan.
BACA JUGA:
- Film ‘The Dissident’ Telanjangi Citra Bin Salman
- Saudi Leaks: Tentara Israel Akan Segera Ditempatkan di Saudi
Kekerasan terbaru ini mendorong Angkatan Bersenjata Rusia terlibat di Suriah Selatan, di saat mereka berusaha merundingkan perjanjian damai antara pemberontak yang berdamai dan Tentara Arab Suriah.
Namun, semua upaya untuk meredakan ketegangan di Suriah Selatan telah gagal, di mana semua pihak menolak untuk tunduk pada tuntutan pihak lain.
Di antara tuntutan dari pemerintah Suriah adalah pengusiran para komandan FSA yang dituduh merencanakan serangan. Menurut laporan dari Daraa, pemerintah sedang berusaha untuk memindahkan para komandan ini ke provinsi Idlib, seperti pengaturan sebelumnya yang disepakati dengan militan FSA dan Hay’at Tahrir Al-Sham (HTS) pada musim panas 2018. (ARN)