Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Laporan yang dikeluarkan oleh Task and Pearce mengungkapkan bahwa Pentagon merahasiakan survei yang mengkhawatirkan tentang lonjakan penyebaran rasisme dan diskriminasi di jajaran militer AS, khususnya terhadap kulit hitam keturunan Afrika dan Asia.
“Hasil survei yang terdiri dari 300 halaman, mengungkapkan bahwa sekitar 1/3 dari rekrutan pasukan berkulit hitam menjadi sasaran pelecehan rasial saat bertugas, dan hanya sedikit dari mereka yang melaporkan kasusnya,” bunyi laporan tersebut yang dikutip oleh Al-Maalomah.
BACA JUGA:
Laporan itu menambahkan, “secara umum, 1 dari 5 anggota aktif atau 17,9 persen menjadi sasaran pelecehan ras dan etnis atau diskriminasi rasial. Menurut survei, persentase pelecehan terhadap orang kulit hitam adalah 31,2 persen dan terhadap orang Asia sebesar 23,3 persen. Sedangkan diskriminasi terhadap kulit putih sebesar 12,7 persen”.
“Sekitar 30 persen orang kulit hitam yang disurvei dan 22 persen orang Asia mengindikasikan bahwa peluang mereka untuk mendapatkan promosi akan lebih buruk jika mereka melaporkan pelecehan dan diskriminasi rasial”, tambahnya.
BACA JUGA:
- CAPTAIN MARVEL, Bagaimana Hollywood Layani Propaganda Militer AS
- Timur Tengah Memanas, Pejabat Pentagon Temui Wamenhan Saudi
Laporan itu lebih lanjut mengatakan bahwa ini masalah yang sulit, mengingat personel militer non-kulit putih lebih cenderung menghadapi pelecehan, seperti diskriminasi ras dan etnis. Terlebih kurangnya kepercayaan dalam proses pengaduan, oleh karena itu orang yang paling rentan mungkin tidak dapat mencari bantuan yang mereka butuhkan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cesar Santiago mengakui hasil survei dari 30% personel kulit hitam mengalami pelecehan atau diskriminasi rasial, dan mengatakan bahwa “perilaku ini melanggar martabat dan kehormatan serta mengancam kesiapan unit militer kita. (ARN)