Afghanistan, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara delegasi negosiasi Taliban di Doha, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa Amerika bertanggung jawab atas penyebaran kekerasan baru-baru ini di Afghanistan. Pernyataannya ini disampaikan disela-sela pertemuan yang diadakan di Teheran pada hari Senin (01/02) bersama dengan dua anggota Dewan Perundingan Pusat Taliban, dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Mehr News.
Juru bicara Taliban itu menunjuk pada alasan utama di balik meningkatnya kekerasan di Afghanistan dalam beberapa bulan terakhir meskipun ada pembicaraan antar-Afghanistan dan menambahkan, “Selama pembicaraan, Amerika berjanji kepada kami bahwa mereka bertanggung jawab atas keamanan dan administrasi Kabul. Oleh karena itu, mereka (Amerika) bertanggung jawab atas peningkatan kekerasan di Afghanistan”.
BACA JUGA:
- Viral: Beredar Foto Tentara Australia Minum Bir dari Kaki Palsu Militan Taliban yang Dibunuh
- Pembicaraan Taliban dan Pemerintah Afghanistan Dimulai di Doha
“Amerikalah yang meningkatkan serangan terhadap pasukan Taliban,” katanya, menambahkan, “Sebagai gantinya, kami dipaksa untuk mempertahankan diri. Amerika menghubungkan semua serangan yang mereka atau pasukan proksi mereka lakukan di Afghanistan dengan Taliban”.
Mengenai keberadaan kelompok teroris ISIS di beberapa daerah di Afghanistan, ia menunjuk isu bahwa banyak dari mereka (anggota ISIS) telah dipindahkan dari Afghanistan dan menambahkan, “Sebelumnya, ISIS ada di daerah ini tetapi mereka tidak lagi ada di Afghanistan karena banyak dari mereka telah meninggalkan area ini”.
BACA JUGA:
- 4 Ledakan Terpisah Guncang Ibu Kota Afghanistan, Kabul
- Afghanistan Mencekam, 2 Hakim Wanita Ditembak Mati
Di bagian lain dalam sambutannya, ia menunjuk pada alasan di balik adanya kebuntuan dalam pembicaraan damai antar Afghanistan dan syarat yang diajukan Taliban yaitu pengunduran diri Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan menambahkan bahwa kelompok ini masih percaya pada pembicaraan damai.
Menanggapi pertanyaan tentang kemartiran diplomat Iran di Mazari Sharif, ia menegaskan bahwa Taliban tidak terlibat dalam masalah ini, menambahkan bahwa ketika Taliban tiba, peristiwa ini telah terjadi. (ARN)