Dunia Tahu Ketakutan AS ke Iran Pasca Ain Al-Assad Diserang
"Semua orang menyadari ketakutan AS terhadap Iran," kata wakil komandan pangkalan Sarallah IRGC di Teheran, menambahkan bahwa Rusia mengakui bahwa Iran telah mengubah persamaan dunia dengan menyerang pangkalan militer Amerika
Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan bahwa serangan rudal balasan Iran tahun lalu ke pangkalan militer AS di Ain al-Assad di Irak sangat mengesankan sehingga Rusia mengakui bahwa Iran telah mengubah persamaan dunia.
Dalam komentar pada pertemuan militer pada hari Jumat (05/02), Brigadir Jenderal Hossein Nejat mengatakan bahwa AS menyembunyikan realitas dari apa yang telah terjadi di pangkalan udara Ain al-Assad di Irak setelah ditargetkan dengan rentetan rudal IRGC pada Januari 2020 sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan tinggi Iran Letnan Jenderal Qassem Soleimani.
BACA JUGA:
- Iran Publikasikan Video Ruang Operasi Saat Serangan ke Ain Al-Assad
- Serangan Iran ke Ain Al-Assad Puncak Penderitaan Tentara AS
“Semua orang menyadari ketakutan AS terhadap Iran,” kata wakil komandan pangkalan Sarallah IRGC di Tehran sebagaimana dikutip Kantor Berita Tasnim, menambahkan bahwa Rusia mengakui Iran telah mengubah persamaan dunia dengan menyerang pangkalan militer Amerika, karena (sebelumnya) tidak ada yang mampu menghancurkan situs militer AS.

Brigadir Jenderal Hossein Nejat
Menyoroti keberhasilan Iran untuk mengembangkan rudal dengan jangkauan 2.000 kilometer dan akurasi yang tepat, Jenderal Nejat mengatakan “Dukungan spiritual” Republik Islam untuk pejuang pemberani di Lebanon, Suriah, Yaman dan Hashd al-Shaabi (Pasukan Mobilisasi Populer Irak) telah membantu negara-negara itu berdiri melawan AS dan pengganggu lainnya.
Pada 3 Januari tahun lalu, mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump secara langsung memerintahkan serangan pesawat tak berawak yang menewaskan Letnan Jenderal Soleimani saat tengah melakukan sebuah kunjungan resmi ke Baghdad, dan komandan Irak Abu Mahdi al-Muhandis yang merupakan wakil kepala kelompok anti-teror Hashd al-Shaabi.
BACA JUGA:
- Serangan Iran ke Ain Al-Assad Puncak Penderitaan Tentara AS
- Saingi NATO, Iran Umumkan Perjanjian Pertahanan Poros Perlawanan
Lima hari kemudian, Iran membalas dengan menembakkan puluhan rudal ke pangkalan udara Ain al-Assad di Provinsi al-Anbar, Irak barat, serta pangkalan udara AS lainnya di Erbil, menyatakan bahwa serangan itu adalah bagian dari “balas dendam keras” yang dijanjikan untuk pembunuhan itu.
Menurut Pentagon, lebih dari 100 tentara Amerika menderita cedera otak traumatis akibat serangan rudal terhadap Ain al-Assad.
“Saya tidak dapat berpikir bahwa ada orang yang lolos dari ini tanpa efek, secara psikologis atau emosional, karena betapa traumatisnya peristiwa itu,” kata Letnan Kolonel Johnathan Jordan, petugas operasi untuk unit Angkatan Udara yang ada disana malam itu. (ARN)